Hino New Generation Ranger pertama di dunia, hadir di Indonesia!

Prestasi membanggakan Hino Indonesia sebagai pusat otomotif dunia dengan Grand Launching HINO NEW GENERATION RANGER.....

PERTAMA DI DUNIA!

Minggu, 23 September 2012

Mengenal Teknologi Hybrid Hino Selega

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di antara deretan merek dan model kendaraan niaga yang dipamerkan Agen Tunggal Pemegang Merek (APM) di ajang Indonesia International Motor Show 2012, satu yang menarik perhatian adalah hadirnya bus besar Hino Hybrid Selega R.


Yang menarik dari bus ini adalah teknologi hybridnya. Bus ini digerakkan dengan tenaga listrik dan mesin diesel. Kolaborasi keduanya menghasilkan tenaga maksimum 240 hp (20 hp di bawah sasis ladder frame bus Hino tipe R260 yang saat ini diedarkan Hino di pasar Indonesia.

Tenaga maksimum ini bisa didapat di putaran rpm 2500 dengan torsi maksimum 834 Nm pada 1200 rpm. Mesinnya menggunakan tipe J08E-1M enam silinder segaris berkapasitas 7.684 cc high pressure common rail fuel injection system.

Sementara motor generatornya menggunakan model 1M bertenaga 55hp dan baterai tipe sealed nickel-hydrogem berkapasitas 13Ah dengan voltase 274 volts.

Sel baterai ini ditempatkan dibelakang roda depan. Jika pintu bagasi dibuka akan terlihat sebuah boks berukuran besar. Di dalam boks itulah tersimpan baterainya.

Bus ini menggunakan sasis tipe space frame dengan suspensi udara pada keempat titik rodanya. Kabinnya dirancang mewah dengan konfigurasi bangku 2-1 yang dipisahkan sebuah lorong cukup lapang di bagian tengah.

Setiap penumpang di bus ini dimanjakan dengan fasilitas hiburan personal berupa layar berukuran sekitar 10 inch dari Panasonic untuk menyimak film atau siaran televisi pada setiap bangkunya.

Setiap bangku menggunakan material kursi dan pelapis lembut dan berkualitas. Begitu juga material plastiknya. Bus ini juga dilengkapi toilet yang diletakkan di bagian belakang. Akses pintu masuk penumpang menggunakan pintu pneumatik.

PT Hino Motor Sales Indonesia yang mendatangkan bus ini ke IIMS 2012 mengimpornya langsung dalam wujud utuh (built-in) dari Jepang. Dengan spesifikasi interiornya yang demikian mewah, bus ini cocok dipakai untuk perjalanan jauh.

Sayangnya, bus ini belum akan masuk ke Indonesia secara komersial dalam waktu dekat lantaran masih ada kendala pada ketersediaan stasiun pengisian ulang baterai serta ketersediaan jaringan SPBU yang menyediakan bahan bakar solar berkualitas di Tanah Air mengingat mesinnya sudah bertipe commonrail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar