Hino New Generation Ranger pertama di dunia, hadir di Indonesia!

Prestasi membanggakan Hino Indonesia sebagai pusat otomotif dunia dengan Grand Launching HINO NEW GENERATION RANGER.....

PERTAMA DI DUNIA!

Kamis, 24 September 2015

Hino andalan transportasi bisnis batu blok

Pembangunan rumah yang sangat pesat memerlukan blok semen. Dulu kita menggunakan "Batu Bata" dengan warna merah tanah liat yang sangat khas.

Kelemahan batu bata adalah:
1. Mudah pecah. Biasanya ketika diturunkan dari angkutan. Sehingga pengusaha menanggung ketidak ekonomisannya.
2. Jika ke air maka batu bata akan meresapnya dan lama proses pwngeringannya. Hal ini menjadikan proses berikutnya terhambat. Padahal, setiap proyek telah mempunyai date line. Jika dalam kondisi basah dan tetap dilanjutkan maka hasil akhirnya menjadi tidak sempurna.
3. Tanah liat makin sulit didapat sehingga harga batu bata juga meningkat dgn signifikan.

Dengan kemajuan tehnologi kini telah tersedia "Batu Blok"sebagai pengganti "bata merah" atau "batu bata".

Keunggulan Batu Blok adalah :
1. Ringan 
2. Jika kena air maka proses pengeringannya cepat
3. Tidak mudah pecah
4. Harga ekonomis

Hal inilah yang menjadikan bisnis batu blok sangat bersinar sehingga banyak perusahaan pembuat batu blok sekarang ini.

Untuk mwnsistribusikan dari pabrik ke konsumen, sangat dibutuhkan kendaraan truk yang handal, kuat, perawatan mudah dan suku cadang gampang.

Hal ini karena pabrik akan beroperasi 24 jam dan selalu harus memwnuhi target distribuai di setiap proyek.

Truk Hino baik Dutro maupun Ranger kini menjadi andalan transportasi bisnis batu blok.

Kini dengan Free Service Program yaitu beli truk Hino maka bebas perawatan dan suku cadang selama 2 tahun!

Hino pilihan tepat angkutan bisnis batu blok.

Segera hubungi dealer Hino terdekat...

Senin, 21 September 2015

Hino bidik pangsa pasar bus 70%



PT Hino Motor Sales Indonesia fokus membidik penguasaan pangsa pasar saat total penjualan truk melemah tahun ini akibat pelambatan ekonomi.

Direktur Pemasaran dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan, saat kondisi ekonomi tidak stabil sulit bagi pihaknya dalam menetapkan volume penjualan yang ingin dibidik.

Tahun ini, ujar dia, Hino berharap dapat menguasai 60% pangsa pasar truk kategori tiga. Sedangkan di kelas truk kategori dia Hino menargetkan penguasaan pangsa pasar sekitar 18%. Adapun untuk pangsa pasar bus, Santiko optimistis Hino dapat menguasai hingga 70%.

"Dari awal kami berpatokan ke market sharekarena angka sulit dipakai. Mobil pasar niaga harus kami kita akui turun lebih besar dari total pasar karena pelambatan ekonomi," ujarnya.

Sementara itu, jika mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kelas truk dibagi tiga menjadi truk ringan, sedang dan berat. Di kelas truk ringan penjualan Hino pada delapan bulan pertama tahun ini sudah mencapai 6.861 unit.

Pada periode yang sama total penjualan truk di kelas ringan mencapai 40.977 unit. Sehingga HMSI sudah menguasai sekitar 16,7% pangsa pasar truk kelas ringan. Untuk truk sedang total pasarnya pada periode Januari-Agustus 2015 sudah mencapai 5.284 unit.

Pada periode yang sama raihan penjualan Hino sebanyak 2.345 unit. Melalui raihan tersebut pangsa pasar Hino mencapai sekitar 44,4%. Untuk truk berat total pasarnya pada kurun waktu yang sama sebanyak 4.860 unit.

Di segmen tersebut penjualan Hino mencapai 3.530 unit, sehingga pabrikan asal Jepang itu mencaplok pangsa pasar sebesar 72,6%. Adapun untuk total penjualan bis pada periode Januari-Agustus 2015 mencapai 1.566 unit, dari jumlah itu penjualan Hino sebanyak 1.419 unit atau setara 90,6%.

Santiko berujar, untuk menggenjot penjualan pihaknya berusaha untuk melengkapi jajaran produk yang ada. Bahkan Agustus lalu Hino meluncurkan tiga produk baru yaitu untuk keperluan mixer yang diharapkan menyasar pasar infrstruktur, truk untuk keperluan tambang dan perkebunan serta bis.

Sehingga saat ini Hino diperkuat hingga 37line up kendaraan berbeda. "Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan. Kami memberikan produk yang tepat kami berikan sebanyak banyaknya varian supaya customer tinggal pilih," ucapnya.

Pada varian-varian tertentu, lanjut Santiko, pihaknya pun menyasar pertumbuhan yang berbeda. Contohnya, di pasar mixer Hino yang selama ini sudah menguasai pasar hingga 85% dengan produk baru tersebut berharap dapat memperluas dominasi.

Santiko menambahkan, untuk mempertahankan pasar pihaknya pun memperkuat layanan servis yang diklaim memberikan keuntungan yang maksimal bagi pelanggan dengan masa operasional 100%. Akan tetapi di sisi lain minimum dalam biaya operasi.

HMSI pun tahun ini akan menambah diler menjadi 166 unit. Sedangkan tahun lalu HMSI hanya ditopang oleh 156 unit diler. Pabrikan truk asal Jepang itu pun akan menambahservice outlet, untuk menjangkau pemiliki kendaraan hingga pelosok daerah hingga berjumlah 271 unit tahun ini.

Sedangkan pada tahun lalu HMSI disokong oleh 241 service outlet. Penambahan jaringan tersebut, 50% akan dilakukan di kawasan Jawa dan setengahnya lagi di Sumatera.


Sabtu, 19 September 2015

Hino hadirkan pameran Damkar di pameran transportasi

PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) turut ambil bagian dalam Pameran Transportasi Indonesia 2015 yang berlangsung selama 3 hari, 16 sampai 18 September 2015 di Smesco Convention Center, Jakarta.

"Keikutsertaan pada pameran transportasi ini untuk menegaskan komitmen Hino untuk berkontribusi dalam pengembangan transportasi di Indonesia dan juga industri otomotif nasional", ungkap Santiko Wardoyo, Direktur Sales dan Promosi HMSI.

 Pada pameran kali ini Hino hadir menampilkan Hino Dutro 110 SDBL Mikrobus 4 roda dengan 15 tempat duduk.
Saat ini Hino Dutro 110 SDBL digunakan oleh pemprov DKI sebagai bus sekolah diberbagai rute ibu kota untuk mendukung kebutuhan masyarakat akan transportasi publik yang aman dan nyaman.

Selain Hino Dutro 110 SDBL dihadirkan juga Hino Ranger FG Series yang sudah dikemas dalam bodi Pemadam Kebakaran yang nantinya kendaraan ini siap membantu masyarakat dalam menangani musibah kebakaran.

Saat ini, terdapat 310 unit bus Hino yang beroperasi, yang terdiri dari 74 unit Bus CNG, 93 bus diesel dan 143 unit Bus APTB, tidak hanya di Jakarta, Pemkot Bandung pun memilih Bus Hino R 260 untuk beroperasi sebagai Trans Metro Bandung, begitu pula juga Bus Hino yang turut mendukung operasional Trans Anggrek di Tanggerang selatan, Banten.

Dan yang terbaru sebanyak 1.000 bus Hino R 260 yang akan didistribusikan ke berbagai provinsi sebagai bus rapid transit (BRT), telah dibeli oleh Kementerian Perhubungan melalui mekanisme e-catalog.


Hino Semakin Merajai Jalanan

PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) sedang dalam proses untuk memenuhi permintaan pemerintah dalam pengadaan 1.000 unit bus yang akan dijadikan Bus Rapid Transit. Ini adalah program yang dirancang Kementerian Perhubungan dan sudah diresmikan Juli 2015 lalu di Ungaran, Jawa Tengah.

Artinya, bus-bus Hino akan semakin merajai jalanan di Indonesia. 1.000 unit BRT yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan di tujuh karoseri tersebut akan didistribusikan ke 33 provinsi di Indonesia sebagai bentuk kompensasi penghapusan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) dan penyediaan alat transportasi massal yang lebih layak bagi masyarakat.

BRT yang menggunakan Hino Tipe R 260 dibeli Kemenhub dari e-catalog, menelan biaya sebesar Rp 1,17 triliun dari pagu anggaran yang dianggarkan sebesar Rp 1,4 triliun.

Bus bermesin belakang itu dilengkapi sistem pengeraman full air, serta single frame yang lebih kuat dan tahan lama, serta kick up frame sehingga sistem suspensi lebih nyaman. Selain itu, posisi tangki berada ditengah rangka demi memberikan ruang bagasi lebih luas di sisi kiri dan kanan.

"Dengan dipilihnya Hino dalam program 1000 bus perkotaan menjadi bukti kualitas Hino yang telah berhasil mencapai market share 77 persen pada akhir Juni 2015 untuk kategori Bus dan akan terus dipertahankan hingga akhir 2015," kata Santiko Wardoyo dalam siaran resmi.

1000 BRT ini akan dipasok oleh beberapa dealer Hino antara lain PT Duta Cemerlang Motor (350 unit), PT Daya Guna Motor Indonesia (300 unit), PT Armindo Perkasa (150 unit), PT Catur Kokoh Mobil Nasional (100 unit), dan PT Indosentosa Trada (100 unit).

Sementara karoseri yang dipercaya membangunnya adalah Laksana (350 unit), Trisakti (100 unit), Rahayu Sentosa (200 unit), Restu Ibu (50 unit), Tentrem (100 unit), New Armada (150 unit) dan Piala Mas (50 unit).