Hino New Generation Ranger pertama di dunia, hadir di Indonesia!

Prestasi membanggakan Hino Indonesia sebagai pusat otomotif dunia dengan Grand Launching HINO NEW GENERATION RANGER.....

PERTAMA DI DUNIA!

Rabu, 29 April 2009

Semangat





Jika seorang pemimpin mengulurkan tangannya dengan penug semangat, biasanya ia akan disambut juga dengan penuh semangat.
- John C Maxwell -

John Schnatter, adalah pendiri PAPA JOHN’ PIZZA pada tahun 1984, berkembang dari 1 menjadi 46 toko selama 7 tahun pertamanya, lalu dari 46 menjadi 1.600 selama 7 tahun berikutnya. Sukses fenomenal yang dialamai perusahaan ini selama 7 tahun yang kedua itu adalah berkat Hukum Pertumbuhan yang eksplosif, yang berbunyi, “Untuk menambahkan pertumbuhan, pimpinlah para pengikut – untuk melipatgandakan pertumbuhan, pimpinlah para pemimpin”. Namun apakah kunci sukses Papa John’s di 7 tahun pertama?

Jawabannya adalah SEMANGAT. John Schnatter bukan saja makan papa John’s Pizza: ia benar-benar menjiwainya. Pizza selalu menguasai pikirannya. Analis Lehman Brothers, yaitu Michael Speiser, mengatakan tentang John Schnatter dalam majalah Success, “Pizza itu hidupnya Schantter, dan ia sungguh menganggapnya serius”.

Filosofi Schnatter itu sederhana serta langsung. “Berkonsentrasilah pada apa yang Anda mahiri”, katanya, “dan “lakukanlah dengan baik daripada siapapun”. Yang ia mahiri adalah memimpin bisnis yang paling cepat tumbuhnya di kelasnya di dunia. Dan ia begitu menikmatinya sehingga ia selalu bersemangat.

Baru-baru ini ia pergi mengunjungi sebuah waralaba yang dimiliki oleh istrinya, Anette, di pusat kota Louisville dan menemukan bahwa tokonya banjir pesanan. Apa yang diperbuat John? Ia segera turun tangan membantu menyiapkan pizza selama satu setengah jam. Ia memang senang melakukannya. Ia kunjungi toko-tokonya 4-5 kali seminggu – seringkali mendadak- hanya untuk memastikan segalanya lancar.

“Bicara tentang impian saya memiliki bisnis pizza di usia 22 tahun, orang pikir saya gila”’ kata Schantter. “Para vendor, bank, bahkan teman-teman saya Cuma tertawa ketika saya katakan bahwa saya akan membuka 5-6 toko dalam sebulan”. Sekarang ia terus membuka 30 toko sebulannya – sebuah toko setap harinya sepanjang tahun.

Dan ia masih ingin meningkatkannya. Sebuah waralaba dibuka di Mexico, dan Schnatter berencana untuk meluaskannya ke Venezuela, Puerto Rico, dan pasar luar negeri lainnya. Ia tidak bermaksud untuk berhenti hingga ia memimpin penjual pizza terbesar di dunia. Ia mungkin saja mencapainya karena ia menyukainya dan mengarahkan seluruh kemampuannya.

Para Parts Manager Dealer yang budiman,
Para ahli menghabiskan waktu banyak untuk mengetahui apa yang membuat orang sukses. Mereka sering mempelajari ijazah orang, intelektual orang, pendidikan orang, dan faktor lainnya. Namun lebih dari apapun juga, semangatlah yang membuat perbedaan. Tak seorangpun bisa sukses kecuali ia mencintai pekerjaannya.

Jika Anda mempelajari hidup para pemimpin yang efektif, akan Anda temukan bahwa mereka seringkali tidak cocok seperti yang digambarkan kebanyak orang. Umpamanya, :
· lebih dari 50% Dirut Perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 mendapatkan nilai rata-rata C atau C- ketika kuliah.
· Hampir 75% dari semua presiden Amerika Serikat hanya mencapai peringkat bawah menengah di kelasnya.
· Lebih dari 50% usahawan yang telah menjadi jutawan tidak pernah selesai kuliah.
Apakah yang memungkinkan orang-orang yang tampaknya biasa-biasa saja itu mencapai hal-hal besar? Jawabannya adalah SEMANGAT. Tak satupun dapat menggantikan tempat semangat dalam kehidupan pemimpin.

Mari kita renungkan,
· Apakah hidup Anda penuh semangat?
· Apakah Anda bangun dengan ANTUSIAS menghadapi hari baru Anda?
· Apakah hari pertama dalam suatu seminggu itu hari kegemaran Anda atau apakah Anda hidup menantikan akhir pekan demi akhir pekan?
· Sudah berapa lamakah Anda tidak dapat tidur karena terlalu bersemangat dengan suatu gagasan?




Semangat adalah api dan Anda tidak mungkin memulai api di dalam organisasi Anda kecuali ada api di dalam diri Anda.

KARAKTER

Kepemimpinan adalah kemampuan serta kemauan untuk menggalang pria dan wanita menuju suatu maksud/tujuan, serta karakter yang menginspirasikan keyakinan
Bernard Montgomery – Jenderal Lapangan Inggris


Lear Jet adalah pesawat kecil, hanya dapat mengangkut 6 orang dan sangat cepat. Rasanya seperti naik tabung sempit yang dipasangi mesin jet. Pesawat ini banyak di pakai untuk bandara-bandara kecil. Sangat menghemat waktu, terbang dengan Lear Jet dapat menghemat separuh waktu perjalanan.


Bill Lear adalah pembuatnya. Sebagai penemu, penerbang, pemimpin bisnis, Lear memegang lebih dari 150 hak paten, termasuk pilot otomatis, radio mobil, dan pita delapan jalur. Lear adalah pelopor dalam cara berbikir, dan pada tahun 1950-an, ia sudah melihat potensi untuk pembuatan jet-jet perusahaan kecil. Ia membutuhkan waktu beberapa tahun untuk membuat impiannya menjadi kenyataan, namun pada tahun 1963, pesawat Lear Jet yang pertama di luncurkan, dan pada tahun 1964 ia kirimkan produksi jetnya yang pertama kepada seorang klien.

Lear sukses seketika itu juga, dan ia segera berhasil menjual banyak pesawat seperti itu. Namun tidak lama setelah itu, ternyata 2 pesawat yang telah di buatnya jatuh dalam keadaan misterius. Hatinya sungguh hancur. Ketika itu, sudah 55 pesawat Lear Jet dibeli untuk keperluan pribadi, dan Lear segera mengirimkan kabar kepada para pemilik itu untuk tidak menerbangkan pesawat hingga ia dengan timnya menentukan apa yang menyebabkan kejatuhan 2 pesawatnya tersebut. Pikiran bahwa bisa saja lebih banyak jiwa yang terancam adalah jauh lebih penting baginya dari pada nama buruk yang mungkin dideritanya.

Sementara ia menyelidiki kecelakaan yang menimpa 2 pesawatnya itu, Lear menemukan penyebab potensialnya, namun tak dapat membuktikan masalah teknis tersebut di darat. Hanya ada satu cara pasti untuk menemukan apakah ia telah mendiagnosa masalahnya dengan tepat. Ia harus mencobanya sendiri di udara.

Proses tersebut sungguh berbahaya, namun itulah yang di lakukannya. Sementara ia terbangkan pesawat jetnya itu, ia hampir kehilangan kendali dan hampir mengalami nasib naas yang sama dengan kedua pilot yang terdahulu itu. Namun ia berhasil menyelesaikan ujicoba tersebut dengan selamat, dan ia berhasil menemukan cacatnya. Lalu ia mengembangkan sebuah sukucadang baru untuk mengatasi masalah tersebut dan memasangnya pada ke 55 pesawat lain yang telah terjual itu, sehingga bahayapun lenyap.

Melarang pesawat-pesawat buatannya terbang itu telah me,buatnya kehilangan banyak uang. Dan hal itu menanamkan benih keraguan di benak para pembeli potensialnya. Akibatnya, ia membutuhkan 2 tahun untuk membangun kembali bisnisnya. Namun Lear tidak pernah menyesali keputusannya. Ia bersedia mengambil resiko atas suksesnya, keberuntungannya, dan bahkan hidupnya, untuk memecahkan misteri 2 kecelakaan tersebut. Dan itu menuntut KARAKTER.

Para Parts Manager Dealer yang budiman,
Krisis yang melanda dunia tentu mempunyai dampak terhadap bisnis di Indonesia. Sebagai seorang pemimpin, Andalah yang yang akan memimpin anak buah bagaimana menghadapinya.Krisis belum tentu menguatkan karakter, namun pasti mengungkapkannya. Kesusahan di persimpangan jalan membuat sesorang memilih salah satu jalannya: KARAKTER atau KOMPROMI. Setiapkali ia memilih karakter, ia menjadi lebih kuat, sekalipun pilihannya itu membawa ganjaran negatif. Pengembangan karakter adalah inti dari perkembangan kita bukan saja sebagai pemimpin, melainkan juga sebagai manusia.

Apakah Anda seorang Parts Manager Dealer yang berKARAKTER? Berkarakter berarti :
1. Karakter adalah lebih dari sekedar perkataan
Siapapun dapat mengatakan bahwa ia berintegritas, namun perbuatannyalah yang mengindikasikan karakternya yang sesungguhnya. Karakter Anda menentukan siapa Anda sesungguhnya. Siapa Anda sesungguhnya menentukan apa yang Anda lihat. Apa yang Anda lihat menentukan apa yang Anda perbuat. Itulah sebabnya, mengapa Anda tak pernah dapat memisahkan karakter seorang pemimpin dari perbuatannya. Jika semua perbutan seorang pemimpin terus bertentangan dengan niat-niatnya, maka periksalah karakternya untuk mengetahui mengapa demikian.

2. Talenta adalah karunia, namun karakter adalah pilihan
Kita tidak dapat mengendalikan banyak hal dalam hidup kita. Kita tidak dapat memilih orangtua kita. Kita tidak dapat memilih lokasi atau keadaan kelahiran kita serta di manan kita dibesarkan. Kita tidak dapat memilih talenta kita. Namun kita dapat memilih karaketr kita. Malah, kita menciptakan karakter kita setiap kali kita membuat berbagai pilihan : menghadapi atau menghindari suatu situasi sulit, membengkokkan kebenaran atau teguh mendukungnya, mengambil jalan pintas atau membayar harganya.

3. Karakter membawakan sukses yang langgeng dengan orang lain
Kepemimpinan sejati selalu melibatkan orang lain. Para pengikut tidak percaya kepada pemimpin yang karakternya tidak baik, dan mereka takkan selamanya mau mengikutinya.

4. Seorang pemimpin tak dapat melampaui keterbatasan karakternya
Pernahkah Anda melihat orang-orang yang bertalenta tinggi tiba-tiba jatuh ketika mencapai tingkat sukses tertentu? Kunci dari gejala ini adalah KARAKTER.
Steven Berglas, seorang psikolog di Harvard Medical School serta penulis buku The Success Syndrome, mengatakan bahwa orang yang mencapai ketinggian namun tidak tidak memiliki dasar karakter yang kuat untuk menunjangnya melalui stress pasti akan mengalami bencana. Ia percaya bahwa mereka pasti memperlihatkan salah satu atau lebih dari gejala berikut ini : kecongkakan, perasaan sendirian yang menyakitkan, suka cari gara-gara tau perselingkuhan. Masing-masing gejala ini adalah harga yang harus dibayar akibat lemahnya karakter.

INISIATIF



Dari segala hal yang seharusnya ditakuti oleh seorang pemimpin, rasa puas dirilah yang seharusnya paling utama
John C Maxwell


Kemmons Wilson sendiri dulu adalah seorang inisiator. Ia mulai bekerja ketika usianya baru 7 tahun dan tidak pernah berhenti bekerja sejak saat itu. Ia mulai bekerja dengan menjual majalah, surat kabar dan popcorn. Pada tahun 1930, diusianya yang ke ke 17, ia memutuskan untuk mencoba bekerja pada orang lain untuk pertama kalinya, yaitu pada seorang pialang kapas. Ia diupah $12 perminggu untuk menulis angka-angka pada papan tulis harga sang pialang.

Ketika tersedia lowongan di bagian pembukuan dengan upah $35 per minggu, Wilson pun pindah. Namun ketika ia menerima upahnya, ternyata masih juga $12. Ia minta kenaikan dan di berikan. Minggu berikutnya ia mendapatkan tambahan $3. Ketika ia bertanya mengapa ia tidak mendapatkan $35 seperti bagian pembukuan lainnya, ia diberi tahu bahwa perusahaan takkan membayar sebanyak itu kepada seorang anak yang baru berusia 17 tahun. Wilsonpun mengundurkan diri. Itulah terakhirnya ia bekerja pada orang lain, dalam lebih dari 75 tahun.

Setelah itu, Wilson mencari nafkah dengan berbagai jenis usaha: mesin pinball, distribsi minuman ringan, dan mesin penjaja minuman. Da ia dapat mengumpulkan cukup banyak uang untuk membangun sebuah rumah bagi ibunya. Ketika itulah ia sadar bahwa membangun rumah itu usaha yang potensial. Maka ia pun pergi berbisnis di Memphis dan mendapatkan uang banyak, berkat meledaknya permintaan setelah perang.

Inisiatif Wilson membuatnya mendapatkan uang banyak, namun hal itu tidak berdampak kepada dunia. Hingga pada tahun 1951. Pad tahun itulah usahawan dari Memphis ini berlibur bersama keluarganya ke Washington, DC. Dalam perjalanan itu, ia mendengar tentang kondisi hotel yang buruk di Amerika Serikat. Banyak motel bermunculan di negara ini semenjak tahun 1920-an. Ada yang sangat menyenangkan untuk keluarga. Yang lain hanya menyewakan tempat tidur dengan hitungan jam-an. Masalahnya, orang yang berpergian tidak tahu, yang mana yang akan ditemukannya.

“Anda takkan pernah tahu yang seperti apa yang Anda dapatkan”, kenang Wilson belakangan. “Ada yang benar-benar jorok. Dan semuanya mengutip bayaran untuk anak-anak. Itu membuat darah Skotlandia saya mendidih”. Seseorang seperti Wilson yang beranak lima benar-benar merasa terpukul. Motel-motel ketika itu mengutip $4 hingga $6 permalamnya untuk sebuah kamar ditambah $2 peranak. Tagihannya menjadi 3 kali lipat.

Kebanyakan orang akan memprotes saja lalu melupakannya. Namun Wilson, yang selalu adalah inisiator, memutuskan untukmengambil tindakan. “Yuk pulang dan membangun hotel keluarga”. Katanya kepada kepada istrinya, hotel yang namanya bisa dipercaya”. Sasarannya adalah membangun 400 hotel. Istrinya hanya tertawa saja.

Ketika kembali ke Memphis, Wilson merekrut seorang tukang gambar untuk membantunya merancang hotelnya yang pertama. Ia menginginkan hotelnya itu bersih, sederhana dan dapat di ramalkan. Dan i a menginginkan hotelnya menyediakan segala hal yang dirindukan keluarganya, seperti TV di setiap kamarnya dan kolam renang. Tahun berikutnya ia buka hotelnya yang pertama di pinggiran kota Memphis. Namanya terpampang pada papan besar berukuran 53 kaki, yaitu HOLIDAY INN.

Ternyata Wilson membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakannya untuk membangun 400 hotel. Pada tahun 1959, ia baru memiliki 100. Namun ketika ia memutuskan untuk memasarkan waralabanya, hotel-hotelnya-pun segera bermunculan. Pada tahun 1964, sudah ada 500 hotel Holiday Inn. Pada tahun 1968, sudah ada 1000. Dan pada tahun 1972, setiap 72 jam dibuka sebuah hotel Holiday Inn yang baru.Hotel-hotel ini masih terus berkembang pada tahun 1979 ketika Wilson turun dari jabatannya sebagai pemimpin perusahaan setelah mengalami serangan jantung.
“Saya begitu haus ketika masih muda”, katanya,”pokoknya, saya harus melakukan sesuatu untuk mencari nafkah. Dan ketika saya pensiun setelah serangan jantung saya, saya pulang untuk menikmati aroma bunga mawar. Itu hanya tahan 1 bulan saja. Pokoknya sulit bagi seorang inisitor untuk berhenti membuat segalanya menajadi kenyataan.

Para Parts Manager Dealer yang budiman,
Apakah Anda seorang inisiator? Apakah Anda selalu mencari peluang, atau apakah Anda menunggu hingga peluang datang kepada Anda? Apakah Anda bersedia mengambil langkah-langkah menurut naluri Anda terbaik? Atau apakah Anda tiada habis-habisnya menganalisa segalanya? Mantan pemimpin puncak Chrysler, Lee Iacocca, mengatakan,”Bahkan keputusan yang benarpun menjadi keliru jika terlambat”
Kapankan terakhir Anda menginisitifkan sesuatu yang penting dalam hidup Anda?

Ciri-ciri seorang INISIATOR adalah
1. Mereka TAHU apa yang mereka INGIN-kan
Napoleon Hill
, mengatakan “ Titik awal dari setiap prestasi adalah keinginan yang besar”. Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang efektif, Anda harus mengetahui apa yang Anda inginkan. Itulah satu-satunya cara bagi Anda untuk mengenali peluang yang datang.

2. Mereka DORONG SENDIRI untuk bertindak
Para inisiator tidaklah menunggu orang lain untuk memotivasinya. Mereka tahu bahwa tanggung jawab mereka sendirilah untuk mendorong diri sendiri keluar dari zona nyamannya. Dan mereka membiasakan diri untuk melakukannya. Itulah sebabnya mengapa seoarang seperti Presiden Theodore Roosevelt, salah seorang pemimpin besar yang berinisiatif di abad 20, dapat mengatakan “ Tak ada yang brilian atau menonjol dalam rekor saya, kecuali mungkin satu hal: saya melakukan hal-hal yang saya percaya harus dilakukan...Dan setelah mengambil kepurusan untuk melakukan sesuatu, sayapun bertindak”

3. Mereka LEBIH BERANI ambil RESIKO
Jika para pemimpin mengetahui apa yang mereka inginkan dan dapat mendorong diri sendiri untuk bertindak, mereka masih memiliki satu hambatan, yaitu kesediaan mengambil RESIKO. Orang-orang proaktif selalu mengambil resiko. Namun salah satu alasan mengapa para pemimpin yang baik bersedia mengambil resiko adalah karena mereka sadar bahwa tidak mengambil inisitif juga ada harganya.

4. Mereka membuat lebih banyak KEKELIRUAN
Pendiri IBM, Thomas J Watson mengatakan “cara meraih sukses adalah melipatgandakan tingkat kegagalan Anda”
Sekalipun para pemimpin yang berinisiatif mengalami banyak kegagalan, mereka tidak merasa terganggu karenanya. Semakin besar potensinya, semakin besar kemungkinan gagalnya. Senator Robert Kennedy merangkumnya begini :” Hanya mereka yang berani gagal besarlah yang dapat mencapai sukses besar”.

Selasa, 28 April 2009

Komitmen

KOMITMEN
“inilah yang membedakan PELAKU dan PEMIMPI”


Michelangelo menjalani kehidupan yang luar biasa. Mungkin artis terbesar dalam peradaban barat dan yang pasti yang paling berpengaruh. Ia di lahirkan sebagai ahli pahat. Ia pernah mengatakan bahwa ketika sedang minum susu waktu masih bayi, ia sudah mencintai peralatan tukang pahat. Ia menghsilkan maha karya diusia 21 tahun. Ia selesaikan patung “Pieta” serta patung “David”- sebelum berusia 30 tahun.
Patung "David"


Patung "Pieta"

Diawal usia 30 tahunan, Michelangelo dipanggil ke Roma oleh Paus Julius II untuk memahat makam paus yang luar biasa, namun kemudian malah diminta untuk membuat lukisan. Pada mulanya Michelango ingin menolaknya, karena tidak mau melukis selusin tokoh di atas kapel kecil di Vatikan itu. Namun ketika sang paus memaksanya, iapun akhirnya menerima tugas tersebut.

Lukisan di “Sistine Chapel”

Selama 4 tahun penuh, sang artis berbaring melukis atap dari Sistine Chapel. Dan ia membayar harga yang mahal. Tugas tersebut MERUSAK MATANYA secara permanen dan membuatnya RENTA. Katanya, “Setelah 4 tahun penuh siksaan ini, lebih dari 400 tokoh yang lebih besar dari ukuran aslinya, saya merasa tua. Saya baru berusia 37 tahun, namun teman-teman tidak kenal lagi kepada saya karena penampilan saya yang sudah tua renta.”

Dampak dari komitmen Michelangelo sunguh luas jangkauannya. Karyanya di Sistine Chapel itu begitu orisinil, begitu lain dari pada yang lain. Para sejarawan seni mengatakan bahwa mahakarya Michelangelo itu selamanya mengubah sejarah seni lukis Eropa.

Jelaslah bahwa talenta Michelangelo telah menciptakan potensi kebesaran, namun tanpa KOMITMEN, pengaruhnya takkan sebesar itu. Tingkat komitmennya dapat dilihat dari detil-detil mahakaryanya itu serta visinya yang luar biasa. Ketika ditanya mengapa ia bekerja begitu rajin di pojokan gelap di Sistine Chapel yang takkan dilihat orang, ia hanya menjawab, “ Yang penting Tuhan akan melihatnya”.

Para Parts Manager Dealer yang budiman,
Kita bisa belajar banyak dari seorang Michelangelo, bahwa untuk mencapi VISI/TUJUAN/IMPIAN perlu sebuah KOMITMEN, karena Komitmen sejati menginspirasikan serta menarik orang lain. Komitmen menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda punya KEYAKINAN. Mereka akan percaya kepada Anda hanya jika Anda percaya kepada tujuan Anda sendiri. Seperti yang dikatakan Hukum Kepercayaan, orang percaya kepada sang pemimpin dulu, baru visinya.

Bagi masing-masing orang, komitmen artinya berbeda-beda :
· Bagi PETINJU, artinya bangkit lagi dari kanvas setelah berulang kali dipukul roboh.
· Bagi PELARI MARATON, artinya lari sepuluh mil lagi padahal kekuatannya sudah terkuras.
· Bagi SERDADU, artinya melintasi bukit tanpa mengetahui ada apa di balik sana.
· Bagi PEMIMPIN, artinya berbuat lebih karena semua orang tergantung kepadanya.
· Bagi PARTS MANAGER DEALER, artinya hari ini adalah hari terakhir untuk mengejar Target Penjualan.

Bagaimana agar Parts Manager Dealer mempunyai KOMITMEN?
1. Komitmen dimulai di DALAM HATI
Dalam perlombaan balap kuda, bagi kuda yang menang secara efektif kehabisan oksigen setelah setengah mil pertama, dan ia menyelesaikan sisa pacuannya dengan mengandalkan hati. Oleh karena itu, sebagian besar atlit besar menyadari akan pentingnya komitmen, seperti Michael Jordan, atlit legendaris NBA mengatakan bahwa “ hatilah yang membedakan antara yang baik dengan yang hebat”. Jika Anda ingin membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain sebagai pemimpin, periksalah hati Anda apakah Anda banar-benar berkomitmen.


2. Komitmen diuji oleh PERBUATAN
Membicarakan komitmen adalah suatu hal. Melakukan sesuatu karenanya adalah hal lain lagi. Satu-satunya ukuran sejati dari komitmen adlah PERBUTAN.
“Tak ada yang lebih mudah daripada mengucapkan kata-kata. Tak ada yang lebih sulit dari pada mengamalkan perkataan kita setiap harinya”


3. Komitmen membuka pintu menuju PRESTASI
Sebagai pemimpin, Anda akan menghadapi banyak HAMBATAN serta PENENTANGAN. Dan akan ada saatnya ketika komitmen menjadi satu-satunya hal yang mendorong Anda untuk TERUS MAJU.
“KOMITMEN adalah musuh dari penolakan, karena KOMITMEN adalah janji serius untuk terus maju, untuk bangkit, sudah berapa kalipun Anda dipukul roboh”

Dalam hal komitmen, ada 4 jenis manusia, yaitu :
1. PENGECUT, yaitu orang yang tidak memiliki SASARAN dan tidak punya KOMITMEN
2. PERAGU, yaitu orang yang tidak tahu apakah mereka dapat mencapai sasarannya, maka mereka TAKUT membuat komitmen
3. PENYERAH, orang yang mulai menuju suatu sasaran namun segera MENYERAH jika menemui HAMBATAN
4. MATI-MATIAN, yaitu orang yang menetapkan SASARAN, berKOMITMEN untuk mencapainya, dan membayar HARGA untuk mencapainya

Para Parts Manager Dealer yang budiman,
Orang seperti apakah Anda? Sudahkah Anda mencapai sasaran-sasaran Anda selam ini? Apakah Anda mencapai semua yang Anda percayai dapat Anda capai? Apakah orang percaya kepada Anda dan siap menjadi pengikut Anda?
Jika jawaban Anda terhadap pertanyaan diatas adalah TIDAK,mungkin masalahnya adalah tingkat KOMITMEN Anda.

Walt Disney = DISNEYLAND

"To all that come to this happy place: welcome. DISNEYLAND is your land. Here age relives fond memories of the past, and here youth may savor the challenge and promise of the future. Disneyland is dedicated to the ideals, the dreams, and the hard facts that have created America... with hope that it will be a source of joy and inspiration to all the world."

"Biggest problem? Well, I'd say it's been my biggest problem all my life. MONEY. It takes a lot of money to make these dreams come true. From the very start it was a problem. Getting the money to open Disneyland. About seventeen million it took. And we had everything mortgaged including my personal insurance."

"It's no secret that we were sticking just about every nickel we had on the chance that people would really be interested in something totally new and unique in the field of entertainment."
"I don't want the public to see the world they live in while they're in the Park (Disneyland). I want to feel they're in another world."

"When we opened Disneyland, a lot of people got the impressions that it was a get-rich-quick thing, but they didn't realize that behind Disneyland was this great organization that I built here at the Studio, and they all got into it and we were doing it because we loved to do it.""We did it (Disneyland), in the knowledge that most of the people I talked to thought it would be a financial disaster - closed and forgotten within the first year."

"I first saw the site for Disneyland back in 1953, In those days it was all flat land - no rivers, no mountains, no castles or rocket ships - just orange groves, and a few acres of walnut trees."
"It's something that will never be finished. Something that I can keep developing...and adding to."
"Disneyland will never be completed. It will continue to grow as long as there is imagination left in the world."

"We believed in our idea - a family park where parents and children could have fun- together."
"Disneyland is a work of love. We didn't go into Disneyland just with the idea of making money."
"Disneyland is the star, everything else is in the supporting role."
"Disneyland is a show."

"It has that thing - the imagination, and the feeling of happy excitement- I knew when I was a kid."
"Here in Florida, we have something special we never enjoyed at Disneyland...the blessing of size. There's enough land here to hold all the ideas and plans we can possibly imagine."
"We've got to study the land.. . . . .We've got to put Disneyland, which everybody will know, at the very upper end of the property because that will be the weenie."
"I've always said that there will never be another Disneyland, and I think it's going to work out that way. But it will be the equivalent of Disneyland. We know the basic things that have family appeal. There are many ways that you can use those certain basic things and give them a new decor, a new treatment. This concept here will have to be something that is unique, so there is a distinction between Disneyland in California and whatever Disney does in Florida."
"I'm doing this because I want to do it better"
"Believe me, it's the most exciting and challenging assignment we have ever tackled at Walt Disney Productions."

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Walt Disney, telah menginsipirasi jutaan manusia untuk mempunyai VISI. Merupakan salah seorang pemimpi terbesar di abad kedua puluh. Mahakarya yang sungguh luarbiasa adalah DISNEYLAND dan WALT DISNEY WORLD. Seperti visi Walt Disney untuk membangun sebuah taman bermain keluarga yang bukan hanya taman biasa tetapi sebuah taman yang indah, sehingga anak-anak bahkan orang dewasa akan begitu takjub. Sejak pertama kali visi tersebut dicanangkan, Walt Desney menyadari akan tantangan yang akan dihadapinya. Tetapi dengan tekad, semangat yang luar biasa kita sekarang bisa menikmati DISNEYLAND.

Bagi seorang Parts Manager, VISI adalah segalanya. Visi itu tidak tergantikan. Mengapa? Karena visilah yang memimpin para pemimpin. Visi melukiskan sasarannya. Visi memicu serta membakar semangat, dan mendorongnya maju. Visi juga merupakan pemicu orang lain yang menjadi pengikut sang pemimpin. Seorang pemimpin yang tidak memiliki visi takkan kemana-mana. Paling banter, ia akan berlari di tempat.
Bagaimana dengan visi Anda?

Sejarah Hino DUTRO di Indonesia


Pada bulan Oktober 2002, HINO DUTRO secara resmi diperkenalkan di Indonesia. Dutro untuk pasar Indonesia hanya tersedia dalam satu warna, hijau muda terang, yang merupakan trade mark Hino Truck di Indonesia.
Dutro versi Indonesia memiliki lampu depan sealed beam dan grille yang berbeda dengan model di negara lain. Interior-nya juga jauh lebih sederhana.
Pada awalnya Dutro ditawarkan dalam 4 model yaitu 125ST 4 ban, serta 3 model 6 ban 125LT, 140GT, dan 140HT. Model heavy duty yang ekonomis 125HT hadir pada awal tahun 2004.
Pada akhir tahun 2006, diluncurkan Dutro facelift untuk tahun 2007. Dutro ini memiliki grille baru dan mesin dengan turbo dan intercooler yang lulus emisi Euro-2. Dutro Euro-2 tersedia dalam model 110SD, 110LD, 130MD, dan 130HD. Selain itu juga ditawarkan optional X-Treme Spec untuk model 130MD dan 130HD.

Mc Donald's

Kita dapat belajar menjadi entrepreneur dari entrepreneur sukses, seperti halnya RAYMOND KROC, pendiri dan pembangun McDonald’s Corporation. Ia merupakan salah seorang pengusaha yang mendapatkan peluang, ketika dia pergi dari rumahnya di dekat Chicago ke California selatan menemui dua kliennya terbesar pembeli Prince Castle Multimixer (alat pengocok susu).
Kliennya bercerita bahwa di San Bernardino, ada restoran yang menggunakan mesin untuk mencampur empat puluh gelas susu secara bersamaan. Pada hal, restoran lain hanya mampu untuk mencampur lima gelas susu. Kemudian Kroc pergi ke San Bernardino untuk melihat restoran tersebut. Sesampainya di dua gerbang lengkung keemasan restoran yang gemerlapan, yang menerangi langit di senjakala, dan melihat antrian orang-orang yang berkelok-kelok seperti ular di luar restoran yang berbentuk segi delapan.
Melalui dinding bangunan yang seluruhnya terbuat dari kaca, Kroc melihat para karyawan pria yang memakai topi kertas dan seragam putih, sibuk di restoran yang sangat bersih, menyajikan burger dalam piring, kentang goreng dan susu kocok kepada keluarga-keluarga kelas pekerja yang berdatangan dengan mobil. “Sesuatu pasti terjadi di sini. Ini pasti operasi bisnis paling menakjubkan yang pernah saya lihat,” kata Kroc dalam hati. Restoran tersebut milik Maurice dan Richard McDonald, yang menawarkan menu sembilan jenis makanan, antara lain burger, kentang goreng, susu kocok, dan pai dengan menyingkirkan tempat duduk dan menggunakan alat makan kertas, bukannya kaca kaca atau porselin. Restoran ini merancang pelayanan yang andal, mampu melayani pesanan kurang dari satu menit. “Ini masa depan saya. Saya merasa seperti Newton zaman modern” katanya dalam hati.
Kroc merasa yakin bahwa operasi kakak-beradik McDonald bisa sukses sekali kalau diperluas. Maka pada hari berikutnya, dia mengajukan usul kepada McDonald bersaudara. Kakak-beradik ini berkeberatan, karena sudah menjual waralaba di Phoenix dan Sacramento dengan harga murah dan tidak mendapat keuntungan besar. Tetapi Kroc adalah penjual veteran dengan pengalaman tiga puluh tahun, maka Kroc akhirnya mampu meyakinkan McDonald bersaudara untuk menjual waralabanya dengan harga rendah, yaitu 950 dolar. Sebagai imbalan, McDonald bersaudara akan mendapatkan 1,4 % dari semua penjualan dan mengembalikan 0,5 %. Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi mimpinya tentang restoran McDonald yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan membangun mata rantai pertama kerjasama restoran ini dengan membuah sebuah model di Des Plaines, Illinois, di luar kota Chicago, yang menggunakan strategi harga rendah yang sama, menu terbatas dan pelayanan cepat seperti restoran di San Bernardino. Ini merupakan tonggak awal kesuksesan McDonald Corporation, yang idenya diperoleh ketika Raymond Kroc bepergian.
Sampai pada tahun 2004, McDonald’s memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah pengunjung rata-rata 50.000.000 orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang.

Lambang McDonald’s adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas. . Pendapatan McDonald’s tumbuh 27% selama tiga tahun, yang berakhir pada 2007 menjadi $ 22,8 miliar, dan 9% pertumbuhan pendapatan operasional sebesar $ 3,9 miliar.

Senin, 27 April 2009

Salah memindahkan BUAH CATUR

HANDI IRAWAN D Chairman Frontier Consulting Group


Saat perusahaan memasuki masa krisis yang ditandai dengan penurunan permintaan dari industri, perusahaan biasanya melakukan banyak perubahan dan pembenahan. Perubahan ini dimulai dengan merevisi VISI, ANGGARAN, STRATEGI, ataupun SUMBER DAYA MANUSIAnya. Yang sering dilakukan dan paling mudah dilakukan adalah dengan memotong ANGGARAN terlebih dahulu. Mereka memotong anggaran untuk promosi, pelatihan, operasioanal dan sumber-sumber lainnya.

MENGAPA DEMIKIAN?


  1. Merupakan langkah yang CEPAT dan SEDERHANA. Kalau dahulu beriklan 10X dalam sebulan, tinggal dipotong menjadi 5. Untuk pemotongan biaya operasional, juga lebih mudah. Pemotongan biaya yang lebih intensif adalah saat perusahaan mereduksi biaya-biaya terkait dengan produksi

  2. Pemotongan biaya ini merupakan NALURI untuk mempertahankan keuntungan. Pemimpin puncak dan para manajernyasangat paham bahwa laba perusahaan adalah selisih antara besarnya penjualan dan biaya. Saat permintaan turun, pastilah tingkat penjualan juga menurun, dengan asumsi pangsa pasar produk mereka tetap. Untuk mempertahankan tingkat PROFITABILITAS, komponen biaya haruslah dipangkas.

HATI-HATI dengan PEMANGKASAN biaya yang "MENUMPULKAN KEMAMPUAN-nya"


Mereka rela memangkas biaya untuk MENURUNKAN kualitas produk atau pelayanan. Mereka rela kehilangan orang-orang terbaik padahal kualitas sumber daya manusia tetap menjadi kunci keunggulan bersaing. Mereka rela kehilangan pangsa pasar karena biaya promosi yang habis dipangkas, padahal jelas skala ekonomi masih menjadi kunci sukses dalam industri tersebut.


Ketika krisis reda, demand industri kembali normal, perusahaan baru sadar bahwa mereka terlambat menangkap peluang. Mereka harus MEMBANGUN KEMBALI kemampuan dan kapasitas serta memperbaiki infrastruktur disana-sini, sementara pesaing sudah beberapa langkah maju kedepan. Perusahaan salah melangkahkan bidaknya dalam permainan catur.


Mana yang akan dipilih : Meningkatkan PANGSA PASAR atau PROFITABILITAS ?


Diperlukan jawaban tegas, karena :



  1. Pada saat krisis, kedua tujuan tersebut SULIT dicapai BERSAMAAN

  2. Sangatlah bijaksana untuk MEMILIH salah satu

  3. Memilih untuk meningkatkan Pangsa Pasar bukanlah pilihan pilihan yang buruk

  4. Membeli Pangsa Pasar pada saat krisis seringkali lebih mudah dan lebih murah

  5. Ini sudah TERBUKTI disaat krisis 10 tahun lalu

  6. Perusahaan PEMENANG hari ini sebagian melakukan langkah tersebut

Kalau pilihan adalah untuk mempertahankan Pangsa Pasar, lalu perusahaan menaikkan harga sehingga tidak kompetitif atau bahkan kemudian memangkas biaya sehingga kehilangan daya saing, ini akan menjadi langkah KONTRADIKTIF.


Sekali lagi, ini terjadi karena kita sering TIDAK DISIPLIN menempatkan strategi di atas eksekusi. Pola sederhana yang sering tidak kita patuhi. Akibatnya...kita salah memindahkan buah catur dan memerlukan 10 langkah lagi untuk memperbaiki posisi.


Ambisi dan Tanggung Jawab

ERWIN AKSA CEO Bosowa Corporation


Pesan orang tua yang sering saya dengar dan camkan adalah kita harus punya tanggung jawab, harus punya ambisi, harus bekerja keras, dan peduli terhadap lingkungan. Selain itu, kita pun jangan irresponsibility terhadap setiap tugas yang diberikan kepada kita. Itu yang selalu saya tanamkan dalam aktivitas saya. Ambisi adalah tujuan, goal. Kalau kita ingin maju, tentunya harus ada ambisi. Kita kerja, kita tumbuh, harus ada goal setting. Untuk mencapai goal itu, harus ada ambisi. Kalau kita tidak punya ambisi, semnagat kita jadi kendur, jiwa kita juga menurun, dan sebagainya. Jadi, ambisi itu harus menjadi bagian dari hidup kita. Tentunya, ambisi dalam pengertian positip, mencapai sesuatu yang dicita-citakan, yang ditargetkan. Untuk mencapai suatu ambisi itu juga harus didasari dengan rasa tanggung jawab.


fr : Businessweek 29 April

Memberi KESEMPATAN kepada orang lain

DARWIN SILALAHI President Director & Country Chairman Shell Indonesia


Mungkin ini bukan pesan, tapi lebih pada apa yang saya dapatkan dari orang lain. Saya merasa beruntung mendapat perlakuan seperti itu dan ingin meneruskannya kepada orang lain. Kebanyakan dari kita mungkin tidak pernah menegetahui apa yang yang bisa diraih dalam hidup tanpa kita pernah mencobanya atau tanpa kita diberi kesempatan oleh orang lain untuk coba meraih peluang tersebut. Spektrum dari opportunity atau peluang yang bisa kita raih tersebut akan semakin terbuka apabila kita melakukan langkah pertama atau langkah kedua untuk mencapai semua itu. Dan, yang saya rasakan sangat penting adalah orang-orang yang dulu menjdai atasan saya. Merekalah yang memberi kesempatan dan kepercayaan bahwa apabila diberi peluang untuk maju, saya memiliki POTENSI untuk melakukannya. Kitapun harus memberikan kesempatan kepada orang lain untuk maju dan tumbuh. Ini merupakan salah satu yang terbaik yang bisa dilakukan buat orang-orang disekitar kita.

fr : Businessweek 29 April 2009

Kamis, 16 April 2009

Spareparts Salesmanship Training



Ini adalah Photo Album pada saat Spareparts Salesmanship Training di Jatake, Tangerang.

Selasa, 14 April 2009

Spareparts NETWORK



Dalam menghadapi perkembangan bisnis spareparts yang semakin menantang, Dealer perlu merubah paradigma lamanya menjadi paradigma baru. Apakah paradigma baru tersebut? yaitu NETWORK SYSTEM.

Dalam paradigma lamanya, Dealer dalam memasarkan produknya dilakukan oleh Dealer sendiri. Hal ini dimungkinkan, karena :

1. Jumlah customer belum sebanyak sekarang

2. Jarak antara satu customer dengan customer lainnya tidak sejauh sekarang. Sehingga seorang partsman masih mampu untuk mengcovernya.

Tetapi, dengan adanya perubahan jaman yang semakin menuntut pelayanan yang lebih cepat maka perlu dipikirkan penambahan saluran distribusi, yaitu PARTSHOP. Kenapa sih perlu partshop? karena pada umumnya,partshoplah yang mau menyediakan stok spareparts yang cukup , disamping itu karena partshop FOKUS pada hanya bisnis spareparts sehingga partshop akan totalitas dalam melayani customer, partshop juga multi produk sehingga bila customer memiliki beberapa merk kendaraan dapat dilayani oleh partshop tersebut.

Kiranya dengan merubah 'MIND SET" , dengan mempercayakan PARTSHOP sebagai PARTNER dalam bisnya, dealer akan lebih mudah mengembangkan bisnis sparepartsnya.

The PATTERN of Your Success

Bagaimana cara kerja "WIRANIAGA SUKSES" ? Mengapa mereka mapu menghaslilkan lebih daripada yang lainnya?

"The PATTERN of YOUR SUCCESS " kiranya dapat memberikan gambaran, how to be a succsesful salesman.

Senin, 13 April 2009

Penjualan Mobil Nasional 2009 (Jan-Mar)

Sumber : Anggota Gaikindo * Proyeksi

Enjoy THE JOURNEY


OMAR S. ANWAR Wakil Direktur Utama PT Pertamina


Saya memang selalu enjoy the journey. Saya selalu menikmati tahapan-tahapan hidup yang pernah dilalui. Tahapan berikutnya kita lihat saja nanti, sometimes mystery is gift , karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dalam menghadapi tahapan hidup itu, kita di tuntut untuk selalu mau belajar, open your mind, the brain has unlimited ability to learn dan selalu challange yourself to your limit. Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada yang mahakuasa. Sebagai penyeimbang, kita harus banyak membaca buku. Dengan begitu kita bisa membuat keputusan yang lebih baik dengan memakai wisdom dari para pengarang buku-buku itu. Saya pun selalu regularly read Harvard Business Review. Di situ banyak artikel tentang manajemen yang bagus sekali, tentang proses decision making, tentang manajeman secara keseluruhan. Karena pada saat di posisi puncak, it's about managing people, Anda harus mengetahui hal teknis, dan itu harus dipelajari. Berbeda dengan management leadership dan cara mengeksekusi keputusan, dua hal itu justru harus diasah bukan dipelajari.
fr : Businessweek 15 April 2009


KOMUNIKASI Timbal Balik


JOHNY DARMAWAN Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor


Dalam menjalankan dan mengembangkan usaha, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu KOMUNIKASI. Polanya harus timbal balik; dari atas ke bawah atau sebaliknya dari bawah ke atas. Tak boleh ada diskriminasi, yang di bawah sekalipun harus di dengarkan. Jika hal itu tidak dilakukan dengan baik, tak akan pernah ada sikap yang sama. Bahkan visi dan misi perusahaanpun akan diartikan beragam. Akibatnya, target penjualan atau pertumbuhan tak punya panduan baku. Kegagalan pun akan menjadi dampak berikutnya. Lewat komunikasi yang baik, the winning team mampu menjabarkan konsep besar rencana bisnis yang terangkum dalam visi dan misi. Selain itu, key performance indicator menjadi alat ukur guna mengecek sejauh mana setiap anggota tim berusaha maksimal mendukung pencapaian target. Faktor motivasi yang memicu setiap orang agar bekerja dengan baik juga tak boleh diabaikan. Tentu saja harus ditetapkan imbalan setompal dalam bentuk reward and punishment yang diberlakukan secara fair.
fr : Businessweek 15 April 2009

Pergunakan INTUISI


CIPUTRA Presiden Komisaris PTCiputra Group


Mulailah dari apa yang ada pada diri kita, mulailah dari apa yang bisa kita lakukan. Coba sadari pengetahuan apa yang kita miliki, atau keahlian apa yang sesungguhnya bisa dijadikan pijakan awal. Mulailah dari langkah-langkah kecil sambil merajut visi dan mimpi besar berikutnya. Cermatlah membaca pasar. Jadilah yang terdepan dalam mengantisipasi siklus. Masukilah pasar yang belum matang. Ketepatan mengatakan "no" sama pentingnya dengan ketepatan mengatakan "yes". Jangan takut menunda menggarap sebuah bisnis baru jika Anda yakin keputusan itu mendatangkan hasil lebih baik di masa mendatang. Ada kalanya seorang "entrepreneur" harus menggunakan intuisinya dalam mengambil keputusan. Intuisi dapat dilatih dan dipelajari berdasarkan pengalaman. Semakin sering seorang "entrepreneur" dihadapkan pada keharusan mengambil keputusan pada saat yang sulit,semakin tajam intuisinya. Jangan memikirkan kemungkinan gagal. Pusatkan perhatian pada upaya mencapai hasil terbaik. Dan jika belum juga berhasil, upayakan lagi sampai berhasil.
Fr : Businessweek 15 April 2009

Pentingnya MANAGEMENT untuk Parts Manager Dealer


Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

1. SEJARAH
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.
Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.


2. FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. , yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian.

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

Fungsi kedua adalah pengorganisasian atau organizing. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

Pengevaluasian atau evaluating dalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

3. KETERAMPILAN MANAJER

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.



  1. Keterampilan konseptual (conceptional skill). Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

  2. Keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan (humanity skill). Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

  3. Keterampilan teknis yang pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
    Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin dalam bukunya "Business 8th Edition" menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu

  4. Keterampilan Manajemen Waktu. Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

    Kemampuan untuk MEMPRIORITASKAN sebuah pekerjaan dan membuat DEADLINE untuk melengkapinya. "Time Manajemen" membantu para manajer agar tetap FOKUS pada tujuan dan rencana kerja. Para Manajer harus mempunyai gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dicapainya. Itulah yang membuat Time Manajemen membantu para manajer dalam mengalokasikan waktu dan energi untuk memprioritaskan pada hal-hal yang penting.

  5. Keterampilan membuat keputusan, adalah kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).

Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan.



  1. Seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.

  2. Manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik.

  3. Manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


Contoh Aplikasi dari Tugas Parts Manager Dealer, sbb:


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Tujuan : Mencapai Target Sales 2009 sebesar Rp 120 juta
Perencanaan : Bagaimana mencapai Target Sales tersebut dengan sumberdaya yang dimilikinya.
- Kanvasing ke Toko/Partshop baru
- Mencari ITEM PARTS yang laku di pasar
Pengorganisasian : Membagi kegiatan besar tersebut dalam kegiatan yang lebih kecil.
- Susun Target Sales 2009 dalam Target Bulanan, Target Mingguan, Target Harian
- Susun Target Kanvas Bulanan,dibagi lagi menjadi Target kanvas Mingguan, kemudian diperkecil lagi menjadi Target kanvas Harian
Pengarahan : Mengadakan rapat mingguan, bulanan untuk mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja. Rapat juga berguna untuk :
- Memotivasi anak buah
- Mendapatkan informasi actual pasar (harga, competitor activity)
- Menginformasikan keadaan perusahaan, produk baru, adanya Campaign, dll
- Share pengalaman dalam meningkatkan kwalitas pelayanan

Mengevaluasi Kegiatan : Seorang Manajer juga harus bisa mengevaluasi apakah program yang telah direncanakan dilaksanakan atau tidak. Jika tidak, tentu harus diketahui apa penyebabnya dan mencari solusinya.
Membimbing anak buah bila menghadapai kesulitan dalam pelaksanaan kerjanya dan memberikan solusinya.

Bahan Training "WIRANIAGA SUKSES"

Salesman yang SUKSES akan terus meningkatkan "skill" nya terus menerus. Caranya dengan membaca buku,mengikuti seminar, ikut dalam organisasi yang mendukung dan juga mengikuti Training.
HMSI sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek kendaraan HINO di Indonesia juga terus berusaha meningkatkan pelayanannya dengan mengadakan Training Salesmanship dengan thema " WIRANIAGA SUKSES".

Perluanya LEADERSHIP bagi seorang Parts Manager Dealer


A good LEADER inspires men to have confidence in him/her
A great leader inspires men to have CONFIDENCE in themselves



Seorang Parts Manager Dealer adalah seorang "PEMIMPIN". Apakah gunanya leadership bagi seorang Parts Manager Dealer ?
Pemimpin menentukan ARAH organisasi

Napoleon Bonaparte berkata, “Kalau Anda berperang jangan melihat berapa jumlah tentara musuh, tetapi lihatlah siapa jenderalnya.” Ini menandakan, kita harus tahu siapa pemimpin yang bakal kita hadapi. Tidak peduli berapa jumlah pengikutnya, kalu kita kalahkan jenderalnya, kalahlah seluruh pasukannya.
Keberhasilan pekerjaan tidak akan dapat melampaui kemampuan seorang pemimpin untuk memimpin atau mempengaruhi orang lain. Kita tidak dapat mencapai hasil yang lebih tinggi daripada kemampuan kepemimpinan kita. Oleh karena itu, pengembangan pribadi seorang pemimpin sangat penting dalam suatu organisasi. Pemimpinlah yang menentukan arah dan langkah dari organisasinya.
Dalam dunia yang cepat berubah seperti sekarang, dibutuhkan pemimpin yang EFEKTIF dan HANDAL. Orang ini diharapkan dapat mengubah keadaan yang rutin menjadi keadaan yang menantang. Jack Welch, Mantan CEO General Electric (GE), punya kemampuan mengantisipasi perubahan. Jack Welch memang seorang pemimpin handal. Omzet perusahaannya yang berkembang dari 1,7 milyar dollar menjadi 39 milyar dollar pada tahun 1997, menjadi 200 milyar dollar di bawah kepemimpinannya. Ia memang salah satu orang terkaya di dunia karena jiwa kepemimpinannya.

Jack Welch mengajarkan kepada kita bahwa kepemimpinan seorang Parts Manager Dealer adalah :


  1. Pemimpin yang baik akan selalu membawa keuntungan bagi PENGIKUT dan ORGANISASI-nya. Pengikut disini berati PARTSHOP dan CUSTOMER sedangkan organisasi berarti DEALER. Oleh karena itu, Parts Manager Dealer harus bisa memberikan keuntungan bagi semua pihak.

  2. Akar kata pemimpin dalam bahasa inggris adalah LEAD yang berarti “harus pergi”. Jadi pemimpinlah yang pertama kali harus pergi. Mereka akan melangkahkan kaki ke tempat yang belum pernah dicapai oleh organisasi mereka sebelumnya, dan kondisi yang ingin dicapai harus lebih baik dari sebelumnya. Mereka akan memimpin dan memunjukkan arah, kemana organisasi ini akan dibawa, yakni ke tempat yang membawa keuntungan. Pemimpin harus mempunyai VISI dan selalu mencari peluang untuk memenuhi visinya.

Oleh karena itu,seorang Parts Manager Dealer harus memiliki kemampuan untuk :
1. Mengembangkan bisnis spareparts dari tahun ke tahun
2. Mampu mengantisipasi perubahan baik perubahan organisasi dealer, perubahan selera konsumen, perubahan harga, perubahan sistem , perubahan tehnologi,dsb
3. Mampu membawa keuntungan baik dealer, partshop dan customer
4. Berani melaksanakan program-program baru untuk mencapai hasil yang lebih baik
5. Mempunyai visi yang jelas dan berusaha mencapainya

Kepemimpinan adalah suatu TALENTA atau PELATIHAN dan KEDUDUKAN?

KEPEMIMPINAN sangat diperlukan bagi seoarang Parts Manager Dealer. Apakah kepemimpinan adalah suatu talenta? Hal ini tidak 100% benar karena kepemimpinan dapat juga dilatih. Kalau kita memiliki talenta, itu akan mempermudah kita menjadi pemimpin yang terampil. Talenta tanpa kerja keras juga akan menjadi tragedi dimana kepemimpinan kita menjadi tidak berharga di mata pengikutnya.

Dalam banyak dealer, karyawan bisa menjadi Parts Maneger Dealer berdasarkan penunjukan, bukan karena pelatihan dan kerja keras. Biasanya bawahan tidak akan mengikutinya di luar batas kewenangannya. Ia juga sulit bekerja sama dengan orang di luar hirarkinya, apalagi dengan orang yang lebih ahli daripadanya.

Sebaiknya di dealer ada jenjang karir dan pelatihan yang cukup untuk menciptakan pemimpin. Apalagi banyak orang yang mau jadi pemimpin karena tergiur oleh fasilitas yang tersedia. Walaupun tidak berbakat, mereka senang mempunyai kedudukan. Mereka sangat bangga kalau dapat memberikan kartu namanya pada lawan bicaranya. Seringkali ia tidak sadar bahwa sebenarnya ia tidak mempu menjadi pemimpin.

Kepemimpinan yang BENAR

Seseorang sebaiknya terus meningkatkan diri mengikuti tangga karir kepemimpinan. Kalau ia mengikuti suatu jenjang karir, ia sudah berpengalaman menghadapi tiap lapisan dalam organisasi dan situasi di dalamnya. Ia tentu sudah mengetahui kesulitan apa yang harus di hadapi dalam tiap lapis jenjang organisasi, sehingga ia dapat memperbaikinya kelak kalau ia duduk di jenjang kepemimpinannya. Peningkatan karir sebaiknya selalu diikuti dengan berbagai macam pelatihan dan tanggung jawab, agar ia kelak siap menjabat kedudukan tersebut.

Ada 4 jenjang kepemimpinan umum, yang sebaiknya dijalani seorang calon pemimpin, yaitu :
1. KEDUDUKAN
Seringkali kepemimpinan seseorang dimulai ketika ia diberi kedudukan atau jabatan. Bila kita memang mendapat jabatan kepemimpinan tersebut, jangan kita bertahan di level tersebut.
Dalam tahap ini, kewenangan kita biasanya hanya sebatas uraian kerja yang diberikan. Kita harus berusaha keras untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi. Terlalu lama dalam pada tingkatan ini, akan membuat bawahan kita gelisah dan semangat kerjanya menurun.
2. DIAKUI
Pada tingkatan ini,bawahan akan mulai menghargai kita setelah melihat hasil kepemimpinan kita yang makin meningkat. Kita mulai mendapat dukungan dari atasan, bawahan dan lingkungan.
Dalam suatu jenjang kepemimpinan, dukungan itu sangat penting, bahkan vital. Seorang pemimpin harus mempunyai pengikut, kalu tidak, ia bukan seorang pemimpin. Kalau ia tidak mendapat dukungan dari bawahan atau atau atasan, maka kepemimpinannya akan menjadi goyah.
3. BERTUMBUH
Pada level ini, organisasi dan staf makin bertumbuh sebagai akibat kepemimpinan kita. Kita harus mempertahankan level ini, jangan sampai turun (mengalami demosi). Organisasi yang bertumbuh adlah organisasi yang sehat. Organisasi akan bertumbuh sesuai pertumbuhan kemampuan pemimpinnya dan tidak dapat melampaui batas kemampuan dari pemimpin. Kalau katakanlah pemimpin mempunyai kemampuan 6, maka organisasinya akan bertumbuh mencapai angka 5. Jadi seorang pemimpin harus mendorong dirinya ke level yang lebih tinggi agar organisasinya juga ikut bertumbuh.
4. BERWIBAWA
Dalam tingkatan ini, pemimpin telah mencapai kematangannya. Ia dihargai, diakui dan telah menjadi matang, bahkan telah menajdi panutan bagi bawahannya. Ia telah mencapai suatu kewibawaan. Namun. Tidak semua orang dapat mencapai level ini. Tingkatan ini perlu upaya keras dan kemauan belajar terus menerus.

What does Parts Manager to do to face global economis crisis

Krisis ekonomi global yang melanda dunia juga berdampak dalam penjualan spareparts. Oleh karena itu, kita perlu bersiap diri dalam menghadapai krisis yang akan menghadang. Strategi penjualan perlu segera ditata ulang dengan sikap tetap OPTIMIS bahwa dalam keadaan krisispun akan tetap ada PELUANG. YAKINLAH hanya Parts Manager yang OPTIMISLAH yang sanggup melewati tantangn yang berat ini.

Ada 4 hal yang harus dilakukan oleh Parts Manager Dealer, yaitu :
  1. Menjaga STOCK MONTH
  2. Mengontrol PEMBAYARAN atau A/R
  3. EFISIENSI terutama untuk investasi
  4. Tetap OPTIMIS, "Yes We CAN !!! " bahwa kita mampu menghadapi krisis ini.