JAKARTA: PT Hino Motors Sales Indonesia, agen tunggal pemegang merek truk dan bus Hino, memastikan pabriknya di Bekasi Jawa Barat pada akhir 2012 dapat berproduksi sesuai kapasitas terbaru mencapai 55.000 unit per tahun setelah mendapat tambahan investasi hingga US$125 juta.
Toshiro Mizutani, President Director PT Hino Motors Sales Indonesia, mengatakan investasi baru yang mulai dikucurkan pada Mei 2012 itu dialokasikan untuk perluasan area pabrik dari 16 hektar menjadi
30 hektar serta peningkatan kapasitas produksi dari sekarang 35.000 unit menjadi
55.000 unit per tahun.
"Perluasan pabrik untuk meningkatan kapasitas produksi dapat berlajan lancar sehingga kami optimistis pada akhir tahun ini sudah bisa berproduksi secara penuh mencapai 55.000 unit per tahun," katanya di Jakarta, (Rabu, 1/8).
Menurutnya, dengan total kapasitas produksi yang ditingkatkan menjadi 55.000 unit per tahun maka Hino Indonesia dapat mempertahankan posisinya sebagai
produsen truk dan bus merek Hino di luar Jepang yang terbesar di dunia.
Pabrik Hino di Indonesia, lanjutnya, mendapat pasokan komponen dan suku cadang dari Jepang dan negara lain serta ditambahkan dengan produk lokal, kemudian dirakit menjadi unit mobil, yang sebagian diantaranya diekspor dalam bentuk completely build up.
Toshiro menjelaskan Hino mampu tampil dalam situasi persaingan yang cukup ketat, dengan membukukan penjualan di atas kompetitornya mencapai 17.096 unit pada smester I/2012 atau tumbuh 82% dari realisasi periode yang sama tahun lalu.
Selain ketatnya persaingan antar merek, lanjutnya, Hino juga menghadapi sitausi industri tambang batu bara cenderung turun, yang dapat berdampak menurunkan angka penjualan seluruh merek kendaraan niaga untuk pertambangan.
"Namun, penurunan permintaan truk untuk kegiatan pertambangan tersebut bagi Hino tidak berdampak signifikan pada total penjualan, karena Hino memiliki banyak line up yang dapat diandalkan antara lain kategori truk logistik, seperti truk tanki, mixer, dan packet," ujarnya.
Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director PT Hino Motors Sales Indonesia, menjelaskan Hino memiliki line up mencapai 50 farian terdiri dari truk kategori 2 Ranger sebanyak 32 farian, dan truk kategori 3 di luar bus mencapai 18 farian yang dapat saling menutup angka penjualannya.
"Misalnya, dulu kebutuhan truk tambang mencapai di atas 60%. Tetapi, sekarang ini truk tambang tinggal 40% dan sebagian besar mencapai 60% bergeser masuk truk kargo. tanki, box packet dan mixer," katanya.
Dia mengatakan prospek pasar truk pada paruh kedua tahun ini tetap menjanjikan, dengan syarat situasai ekonomi di dalam negeri tetap kondusif seperti sekarang. Sebab, realisasi pertumbuhan kendaraan niaga tersebut pada smester I/2012 meningkat 22% dari periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan penjualan truk dan bus Hino tidak akan terpengaruh oleh kebijakan penetapan minimal uang muka kredit 25% untuk kendaraan niaga, karena selama ini konsumen Hino sudah terbiasa dengan down payment sebesar 20%-25%.
Menurutnya, manajemen Hino tetap berusaha mendorong pertumbuhan penjualan dengan memperluas jaringan layanan sales, service, dan spare part atau 3 S mencapai 148 outlet yang akan ditingkatkan mejadi 185 outlet pada akhir tahun ini.
Selain memperluas jaringan pelayanan itu, lanjutnya, PT Hino Motors Sales Indonesia juga mengembangkan suku cadang berkualitas sesuai standar Hino di Jepang meliputi 382 item Hino original par yang dibuat di Tanah Air untuk mendukung fungsi Hino genuine par.
"Guna menjamin ketersediaan part atau suku cadang baik yang Hino genuine part maupun buatan lokal yakni Hino original part itu kami sudah mengoperasikan depo di Banjarmasin, Surabaya, Balikpapan dan Medan," tegasnya. (Bsi)