PASAR mobil mikrobus sekarang kedatangan pemain baru, yakni PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). Sebelumnya, perusahaan asal Jepang ini lebih banyak bermain di pasar truk kelas besar dan sedang. "Di kelas truk kami pemain lama, tapi untuk segmen mikrobus, kami baru," kata Toshiro Mizutani, Presiden Direktur PT Hino Motors Sales Indonesia.
Hino meluncurkan mikro bus perdananya pada pertengahan April lalu. Produk terbaru dari Hino itu adalah Hino 300 Dutro Bus. Mobil yang mampu mengangkut 20 penumpang ini akan menjajal pasar mikrobus yang saat ini dikuasai oleh Mitsubishi.. Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), triwulan I-2009, di pasar light truck yang juga mencakup mikrobus, Mitshubisi Colt berada di urutan pertama dengan angka penjualan 6,473 unit. Kemudian, Toyota Dyna menyusul dengan penjualan 1,830 unit. Isuzu Elf menduduki posisi ketiga dengan penjualan 1,705 unit.
Nah, Hino harus bersaing dengan mereka. PT Hino Motors Indonesia berani meluncurkan produk mikrobus ke pasar Indonesia dengan dua pertimbangan. Pertama, dari tahun ke tahun, penjualan mobil niaga di Indonesia terus meningkat. Apalagi, kini, tekanan krisis telah mulai berkurang. "Tekanan krisis mencapai titik jenuhnya dan mulai mengarah ke stabilisasi kondisi," papar Presiden Komisaris HMSI Gunadi Sindhunata. Alasan kedua, Hino Indonesia terus menyumbang penjualan yang besar bagi kantor pusat Hino di Jepang. Asal tahu saja, Hino Indonesia mencatat rekor penjualan pada tahun 2008 sebesar 14.227 unit. Jumlah itu merupakan tertinggi kedua setelah Jepang. Di tambah lagi, selama ini, Hino menjadi pemain utama di kelas truk kelas III atau truk kelas besar, dengan penjualan 9.359 unit selama 2008, atau 56,4% dari total pasar truk besar. Hingga triwulan pertama tahun ini, Hino sudah menjual 525 unit truk kelas besar itu atau tetap menjadi pemain utama. "Dengan prestasi itu, kami percaya bisa masuk di pasar mikrobus. Hal serupa semoga berlaku untuk Dutro," kata Toshiro.
Kemunculan mikrobus Hino tentu mengancam posisi pemain lama seperti Mitsubishi dan Isuzu. Sebab, segmen pasar untuk kelas mikrobus sangat terbatas. Sejauh ini, pasar mikrobus hanya perusahaan travel, perusahaan angkutan karyawan, dan perusahaan angkutan umum. "Ya, silahkan saja kalau ada yang berkompetisi. Selama ini, pasar di segmen ini justru sedang tertekan," kata Kepala Pemasaran dan After Sales Isuzu Agustinus Indraputra kalem. Mitsubishi mengakui, masuknya Hino bisa merebut pasar yang telah ada. Karenanya, Mitsubishi akan menjaga dan terus memonitor posisinya di pasar. "Ini bagian kompetisi yang wajar," kata Dulyatmono, Group Head Sales Communication Unit Marketing Division PT. Krama Yudha Tiga Berlian. Mendekati konsumen dengan gathering Pada 2006 dan 2007, kendaraan mikrobus mampu merebut perhatian para pelaku bisnis. Bahkan, pada 2007,
Isuzu serius menggarap pasar kendaraan komersial ini. Maklum, ekonomi pedesaan kian tumbuh dan bisnis jasa angkutan seperti travel tengah bergairah. Namun, sejak krisis global terjadi mulai akhir 2008 hingga saat ini, penjualan mikrobus cenderung lesu. Maklum, konsumen mikrobus sangat terbatas. Pelanggannya hanya perusahaan yang bergerak di bisnis antar jemput karyawan dan perusahaan travel.. Sementara, selain bisnis travel juga ikut terpuruk, kini banyak perusahaan juga sedang menghemat. Untuk menyiasati keadaan ini, Isuzu berencana memperkuat jaringan dan program after sales service. "Kami memperkuat ketersediaan spare part dan kemudahan mendapatkan layanan," kata Agustinus. Mirip dengan upaya Isuzu, Mitshubisi juga berusaha menjaga pelanggannya agar tetap loyal. Caranya, Mitsubishi akan menggelar gathering bagi para pemilik truk dan mikrobus setiap pertengahan tahun di bulan Juli, Agustus, atau September. Acara tersebut digelar 74 kota di seluruh Indonesia. Dalam acara itu, Mitsubishi menyediakan hadiah dan aneka hiburan. "Biasanya tak kurang dari 18.000 orang ikut acara ini," jelas Dulyatmono. Selain itu, tak ketinggalan, Mistubishi juga akan memperkuat layanan purna jual atau after sales service mereka. "Layanannya akan dipermudah sehingga harga jualnya tetap tinggi," katanya lagi.
Sementara, selaku pendatang baru, PT Hino Motors Sales Indonesia terlihat gencar melakukan promosi. Antara lain, Hino menjalin kerjasama dengan lembaga pembiayaan untuk memberikan uang muka dan bunga yang rendah untuk konsumen. Misalnya, Hino menawarkan bunga kredit 1%-3% (flat) per tahun untuk kredit selama satu tahun, dengan uang muka 20%. Bagi paket kredit selama tiga tahun, bunganya 9,9%, dengan uang muka sama 20%.. "Buat konsumen di Jakarta, ada hadiah berupa radio tape," jelas Ardiyasa. Sampai akhir tahun, Hino menargetkan mikrobusnya terjual sebanyak 200 unit.. Oh, ya, dalam menjual mikrobus, lazimnya produsen menjual mikrobus secara utuh, yakni mencakup rangka dan bodi mobil. Namun, ada juga produsen yang hanya menjual rangka saja, sedangkan bodi mikrobus dibuat di perusahaan karoseri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar