JAKARTA: PT Hino Motor Sales Indonesia, diler dan distributor resmi Hino di Tanah Air, kian mendominasi pasar truk sedang nasional, dengan pangsa pasar mencapai 71% sepanjang September 2011.
Pada bulan lalu, penjualan nasional untuk truk sedang dari ATPM ke diler (wholesales) mencapai 1.962 unit, dan Hino membukukan penjualan sebanyak 1.399 unit kendaraan.
Pencapaian bulan lalu, merupakan rekor pangsa pasar tertinggi yang ditorehkan HMSI selama kurun 2011. Angka ini juga sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan catatan Agustus yang hanya 1.352 unit dengan market share 67% dari total penjualan nasional di kelas ini.
Di segmen truk ringan ini, HMSI ditopang oleh penjualan dari 18 varian truk. Kontributor terbesar penjualan a.l. Hino Ranger FM 260 JD (truk sedang 6x4), dan Hino Ranger FG235 JP (truk 4x2 dengan sasis panjang).
Sepanjang Januari hingga September 2011, HMSI berhasil membukukan pangsa pasar sebesar 58% dengan penjualan 9.704 unit truk sedang. Penjualan secara nasional di kelas ini mencapai 16.832 unit dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Selama tahun ini, tren penjualan truk sedang HMSI relatif mengalami pertumbuhan. Akan tetapi, pencapaian selama Januari hingga September 2011 mengalami koreksi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada sembilan bulan pertama 2010, HMSI menjual truk sedang sebanyak 12.785 unit. Angka ini mencapai sekitar 59% dari total penjualan nasional yang mencapai 21.577 unit kendaraan.
Executive Officer Marketing HMSI, Irwan D. Sutanto, menyebutkan bahwa penjualan Hino selama ini memang ditopang oleh segmen medium dan heavy duty, a.l. melalui varian 6x4, 4x2, maupun 6x2. ”Apalagi suplai Hino sudah normal sekarang ini,” kata Irwan.
Namun, dia belum mau menyebutkan seberapa target penjualan hingga akhir tahun yang dapat dicapai oleh HMSI. ”Kita lihat saja nanti sampai akhir tahun,” sambungnya.
Dia menyebutkan bahwa secara umum permintaan terhadap truk sedang Hino menunjukkan tren pertumbuhan sepanjang tahun ini. Hal itu, menurutnya, salah satunya didorong oleh kebutuhan konsumen dalam berbisnis. Sebagian besar truk sedang tersebut, lanjutnya, dipergunakan oleh konsumen dalam berbagai bidang usaha, misalnya di sektor pertambangan, pertanian, perkebunan, maupun untuk angkutan logistik.(mmh)
Pada bulan lalu, penjualan nasional untuk truk sedang dari ATPM ke diler (wholesales) mencapai 1.962 unit, dan Hino membukukan penjualan sebanyak 1.399 unit kendaraan.
Pencapaian bulan lalu, merupakan rekor pangsa pasar tertinggi yang ditorehkan HMSI selama kurun 2011. Angka ini juga sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan catatan Agustus yang hanya 1.352 unit dengan market share 67% dari total penjualan nasional di kelas ini.
Di segmen truk ringan ini, HMSI ditopang oleh penjualan dari 18 varian truk. Kontributor terbesar penjualan a.l. Hino Ranger FM 260 JD (truk sedang 6x4), dan Hino Ranger FG235 JP (truk 4x2 dengan sasis panjang).
Sepanjang Januari hingga September 2011, HMSI berhasil membukukan pangsa pasar sebesar 58% dengan penjualan 9.704 unit truk sedang. Penjualan secara nasional di kelas ini mencapai 16.832 unit dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Selama tahun ini, tren penjualan truk sedang HMSI relatif mengalami pertumbuhan. Akan tetapi, pencapaian selama Januari hingga September 2011 mengalami koreksi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada sembilan bulan pertama 2010, HMSI menjual truk sedang sebanyak 12.785 unit. Angka ini mencapai sekitar 59% dari total penjualan nasional yang mencapai 21.577 unit kendaraan.
Executive Officer Marketing HMSI, Irwan D. Sutanto, menyebutkan bahwa penjualan Hino selama ini memang ditopang oleh segmen medium dan heavy duty, a.l. melalui varian 6x4, 4x2, maupun 6x2. ”Apalagi suplai Hino sudah normal sekarang ini,” kata Irwan.
Namun, dia belum mau menyebutkan seberapa target penjualan hingga akhir tahun yang dapat dicapai oleh HMSI. ”Kita lihat saja nanti sampai akhir tahun,” sambungnya.
Dia menyebutkan bahwa secara umum permintaan terhadap truk sedang Hino menunjukkan tren pertumbuhan sepanjang tahun ini. Hal itu, menurutnya, salah satunya didorong oleh kebutuhan konsumen dalam berbisnis. Sebagian besar truk sedang tersebut, lanjutnya, dipergunakan oleh konsumen dalam berbagai bidang usaha, misalnya di sektor pertambangan, pertanian, perkebunan, maupun untuk angkutan logistik.(mmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar