Hino New Generation Ranger pertama di dunia, hadir di Indonesia!

Prestasi membanggakan Hino Indonesia sebagai pusat otomotif dunia dengan Grand Launching HINO NEW GENERATION RANGER.....

PERTAMA DI DUNIA!

Kamis, 25 November 2010

Pasar Domestik Lebih Legit

Sunday, 21 November 2010   Koran Seputar Indonesia
PERMINTAAN mobil untuk pasar dalam negeri terus menunjukkan peningkatan.Sebaliknya,ekspornya justru mengalami penurunan.


Potensi pasar domestik sangat mungkin memberikan harapan pada industri kendaraan roda empat ini. Target penjualan yang dicanangkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) setiap tahun bukan hanya untuk penjualan dalam negeri, melainkan juga penjualan untuk pasar ekspor. Awal tahun lalu Gaikindo mencanangkan target ekspor untuk mobil kondisi utuh (completely built-up/ CBU) sebesar 100.000 unit. Namun, pada bulan lalu Gaikindo merevisi target mereka menjadi sekitar 65.000 unit mengingat sampai Agustus lalu penjualan masih rendah sehingga sulit untuk merealisasikan target.

“Saya pikir ini akan cukup sulit untuk mencapai 100.000 sekarang,” kata Ketua Umum Gaikindo Sudirman Maman Rusli bulan lalu di Jakarta. Menurut data Gaikindo, ekspor mobil CBU sampai Agustus sebesar 49.427. Angka ini sebenarnya naik 60,1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 30.858 unit. Kendati begitu, kenaikan tersebut tetap sulit untuk mencapai target 100.000 unit hingga akhir tahun ini. Salah satu alasan yang membuat target ini sulit tercapai adalah kondisi negaranegara tujuan ekspor yang belum sepenuhnya pulih dari krisis keuangan global pada 2009. Karena itu,produsen lokal tidak dapat meningkatkan ekspor. Tahun lalu memang merupakan waktu sejumlah negara banyak dipenuhi suasana dampak krisis yang mengganggu pergerakan ekonomi.

Parahnya lagi, dampaknya masih terasa hingga tahun ini, khususnya pada bulan-bulan pertama. Hal ini juga berdampak pada ekspor mobil produksi lokal ke sejumlah negara. Peningkatan ekspor mulai terasa pada Agustus lalu yang naik tajam 122,6% menjadi 7.279 unit dibanding Agustus tahun lalu sebanyak 3.269 unit. Kepala Urusan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwan Priyantoko mengatakan, ekspor mobil mulai meningkat memasuki semester kedua.Hal ini ditandai dengan lonjakan pesanan dari berbagai daerah seperti Timur Tengah dan wilayah Asia Tenggara.Irwan memperkirakan, tren kenaikan akan berlanjut hingga akhir tahun.

“Kami menerima pesanan penambahan 1.000 unit untuk Forturner (Toyota) dari beberapa negara di Timur Tengah, secara otomatis meningkatkan ekspor,” kata Irwan sebagaimana yang dilansir Antara. Rakitan lokal mobil yang diekspor dalam bentuk CBU di antaranya Suzuki APV,Toyota Kijang Innova,Daihatsu Gran Max,Toyota Avanza, Toyota Fortuner, Toyota Rush, Suzuki Swift, dan Honda Freed.Tujuan ekspor antara lain Malaysia,Thailand,Jepang,Mesir, Kuwait, Oman, Arab Saudi, dan Afrika Selatan. Berbeda dengan ekspor yang mengalami revisi penurunan target, penjualan domestik justru pada tahun ini mengalami revisi kenaikan target.

Sejak Juni lalu misalnya Gaikindo merevisi target penjualan mobil 2010 seiring makin membaiknya permintaan kendaraan roda empat. Awal tahun Gaikindo hanya menargetkan penjualan 500.000 unit mobil.Namun, penjualan mobil sejak awal tahun memperlihatkan peningkatan. Pada empat bulan pertama misalnya, penjualan mobil sudah mencapai 263.000 unit.Jika angka itu berjalan stabil, selama satu tahun bisa lebih dari 700.000 unit. Gaikindo pada Juni lalu mengambil target realistis yaitu 600.000 hingga 650.000 unit.Jika target itu tidak direvisi lagi, akan mudah untuk mencapainya mengingat total penjualan domestik hingga September sudah mencapai 556.196 unit.

Angka penjualan tahun ini memang mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.Pada 2009 penjualan hanya 483.548 unit mobil. Penjualan tahun lalu memang mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sebesar 603.774 unit mobil.Namun,angka itu lebih besar dibanding 2006 dan 2007 yang masing-masing 318.904 dan 433.341 unit mobil. Sementara itu penjualan mobil pada 2005 mencapai 533.917 unit atau lebih besar dibanding 2009,namun lebih kecil dibanding 2008.

Toyota Mendominasi Pasar

Dilihat dari sisi brandprodusen yang mengusai pasar domestik, Toyota selalu menjadi yang teratas. Setiap tahun Toyota selalu mengusai lebih dari 30% penjualan mobil di dalam negeri.Tahun lalu produsen ini berhasil menjual 186.687 unit dari 483.548 unit mobil yang diserap pasar domestik. Artinya, Toyota menguasai 38,6% dari pangsa pasar domestik yang ada tahun lalu.Pada tahun sebelumnya Toyota juga menunjukkan dominasi dengan 211.909 unit mobil yang terjual dari 603.774 unit atau menguasai 35,09%. Angka pencapaian pada 2008 merupakan yang terbesar dibanding periode lima tahun lalu.

Pada 2005 penjualan Toyota sebesar 182.765 unit (34,32% dari total penjualan pasar domestik) kemudian turun menjadi 123.703 (30,79%) pada 2006 dan 150.631 (34,76%) pada 2007. Ada sejumlah brand yang bersaing merebut pasar domestik seperti Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki,Honda,Nissan,Isuzu,Hino, Mercedes Benz, dan sejumlah merek lain. Daihatsu, Mitsubishi, Suzuki, dan Honda selalu berada di peringkat kedua setelah Toyota dalam membanjiri pasar dalam negeri. Pada tahun lalu Daihatsu mampu berada di peringkat kedua dengan total penjualan 77.513 unit mobil. Disusul Mitsubishi, Suzuki, Honda yang masing-masing mencapai penjualan 61.735 unit, 44.689 unit,dan 39.570 unit. Namun, pada 2008 giliran Mitsubishi yang berada di peringkat kedua dengan total penjualan 87.524 unit.

Disusul dengan Daihatsu, Suzuki,dan Honda yang masing-masing memperoleh penjualan sebesar 78.041 unit, 73.067 unit,dan 52.500 unit.Begitu juga pada 2007 di mana Mitsubishi tetap berada di peringkat kedua dengan penjualan 61.547 unit. Tahun itu penjualan Suzuki sebesar 58.095 unit berhasil menyalip Daihatsu yang hanya 51.957 unit. Sementara Honda tetap berada di peringkat kelima dengan total penjualan 40.000 unit mobil. Kondisi ekonomi terlihat sangat berpengaruh dalam penjualan mobil baik untuk kebutuhan ekspor maupun dalam negeri mengingat sejumlah negara tujuan ekspor masih mengalami dampak krisis, hal ini berdampak pada target ekspor.

Sementara dampak krisis untuk pasar dalam negeri tampaknya sudah mulai berlalu. Hal ini terlihat dari permintaan dan penjualan mobil di negeri ini. Penjualan tahun depan pun tentu tidak akan lepas dari kondisi ekonomi yang akan berlangsung tahun itu. Mengingat sudah ada perbaikan, tahun depan kondisi penjualan produk automotif khususnya mobil sangat mungkin terus meningkat, baik untuk kebutuhan ekspor maupun untuk kebutuhan domestik. (abdul malik/ islahuddin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar