Hino New Generation Ranger pertama di dunia, hadir di Indonesia!

Prestasi membanggakan Hino Indonesia sebagai pusat otomotif dunia dengan Grand Launching HINO NEW GENERATION RANGER.....

PERTAMA DI DUNIA!

Kamis, 25 November 2010

Ketika Pintu Sudah Terbuka


Sunday, 21 November 2010      Koran Seputar Indonesia
INDUSTRI automotif di Indonesia diyakini memiliki prospek yang cukup cerah. Indonesia bukan hanya berpotensi menjadi pasar yang menjanjikan, melainkan juga sangat mungkin menjadi tempat produksi yang produktif bagi berbagai produk automotif.


Pemerintah berharap Indonesia bisa menjadi basis utama bagi produksi automotif di kawasan Asia Tenggara, sebagaimana diungkapkan Menteri Perindustrian MS Hidayat beberapa waktu lalu. Harapan itu bukan sekadar mimpi. Hidayat bahkan optimistis harapan ini bisa tercapai pada 2025.Alasan utama yang menjadi optimisme Hidayat adalah ada sejumlah produsen yang mempertimbangkan Indonesia dijadikan sebagai basis produksi mereka.

Ada nilai positif yang membuat sejumlah produsen melirik Indonesia di antaranya posisi geografis Indonesia yang mudah menjangkau negara-negara lain. Hal ini sangat terkait efisiensi biaya produksi hingga distribusi. Optimisme juga disampaikan Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto.Dibanding Thailand,Indonesia mempunyai kondisi sosial dan politik yang relatif stabil.Menurut Prijono, Indonesia bagi sejumlah merek telah menjadi basis produksi seperti Daihatsu tahun ini memproduksi 300.000 unit, 15% di antaranya diperuntukkan untuk pasar ekspor.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi bahkan optimistis dalam waktu 1–2 tahun Indonesia bisa menyaingi Thailand sebagai basis produksi automotif di Asia Tenggara.Hal itu bisa dicapai lantaran untuk produk- produk automotif tertentu di bawah 1.500 cc, Indonesia saat ini sudah menjadi basis produksi di Asia. Produksi kendaraan di atas 2.000 cc masih dalam proses untuk menjadi basis produksi. Peluangnya makin bertambah karena ada kebijakan dan sistem perpajakan yang mengarahkan Indonesia untuk menjadi basis produksi automotif. Sementara itu, pengamat automotif Suhari Sargo juga berpendapat serupa.

Menurutnya, ke depan volume produksi automotif di dalam negeri masih bisa tumbuh melampaui Thailand lantaran Indonesia memiliki pasar automotif yang besar. Sebaliknya,Thailand termasuk negara yang pasarnya tidak terlalu besar. Indonesia masih bisa tumbuh besar.Kalau kuat dan efisien,Indonesia bahkan bisa melakukan ekspor. Selain volume produksi yang lebih besar, faktor lain yang dapat mendorong Indonesia menjadi basis produksi automotif di Asia adalah dukungan jaringan penunjang industri automotif seperti industri komponen yang kuat. Meski begitu, Suhari mengingatkan, ada beberapa kendala yang harus dihadapi untuk mencapai target tersebut antara lain masalah efisiensi, baik internal maupun eksternal.

Sejumlah produsen sudah menunjukkan keseriusan memberikan peran lebih bagi Indonesia untuk memproduksi produk mereka seperti Suzuki dan produsen mobil premium asal Jerman, Mercedes Benz yang berencana memperkuat produksi di Tanah Air. Suzuki berencana membuat mobil murah (low cost) dan ramah lingkungan (green car) yang diproduksi di Indonesia. Sementara Mercedes berencana membangun industri perakitan mobil di Indonesia. Hidayat mengungkapkan, pengembangan mobil yang akan dilakukan Suzuki melibatkan mitra lokal sehingga terjadi transfer teknologi. Produksinya dibuat di Indonesia seperti mesin.

Kementerian Perindustrian juga berharap Indonesia menjadi basis produksi green car Suzuki, termasuk yang diekspor ke pasar global. Menurut Hidayat, Suzuki ingin meningkatkan produksi dari 110.000 unit menjadi 220.000 unit per tahun.“Sebelum ini Suzuki sudah bekerja sama membangun mobil serupa dengan beberapa negara salah satunya Pakistan,” kata Hidayat (Okezone,22/9). Suzuki telah melontarkan niatnya akan memprioritaskan konsumen Indonesia.Pabrikan yang berpusat di Jepang ini membidik Indonesia sebagai proyek perdana mobil murah. Namun, Suzuki belum mengungkapkan seperti apa mobil murah dari Suzuki yang akan ditawarkan untuk konsumen di dalam negeri.

Meski begitu,kemungkinan terbesar mobil-mobil murah Suzuki ini akan menggunakan mesin generasi “K” yang juga digunakan pada Suzuki Karimun Estilo serta Suzuki Splash. Jika Suzuki hendak menambah kapasitas dan jenis produksi, PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) berencana baru akan membangun industri perakitan mobil di Indonesia. Model yang dibidik adalah tipe E Class,C Class,S Class, A Class, passenger commercial, dan truk. Pemerintah pun siap untuk memfasilitasi agar pabrikan yang bermarkas di Stuttgart (kota di selatan Jerman) ini segera merealisasikan rencana tersebut.

Tetapi, untuk truk dan tipe passenger commercial, Indonesia harus bersaing dengan India. Sejak awal beroperasi, setiap tahun pabrik Mercedes yang dibangun akan mempunyai kapasitas produksi sekitar 4.000 unit E Class, 60.000 unit C Class,dan kurang dari 1.000 unit S Class. Indonesia akan menjadi pemasok,terutama untuk C Class. Untuk hal ini, Mercedes minta dibantu terkait regulasi yang ada semisal impor kaca agar tidak dikenai ketentuan label berbahasa Indonesia. Mercedes berjanji untuk meningkatkan kegiatan produksi lokal dan menambah investasi di Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk mendukung target pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, terutama sektor automotif. Presiden dan CEO Mercedes Benz Indonesia (MBI) Rudi Borgenheimer mengatakan, Mercedes akan mengintensifkan kegiatan dengan memperbanyak produksi model baru. Banyak peluang yang dapat dikembangkan, tetapi dalam strategi jangka menengah pihaknya akan mengawali dengan penambahan kegiatan produksi lokal kendaraan baik kendaraan penumpang atau niaga. Bukan hanya memproduksi, Mercedes juga berencana merancang mobil khusus Indonesia.Mercedes berencana menghadirkan mobil-mobil premium dengan harga lebih terjangkau.

Produsen mobil mewah yang berpusat di Jerman itu berencana menghadirkan mobil harga sekitar Rp300 juta hingga Rp500 juta. Hal ini dilakukan karena segmen pasar mobil di Indonesia cukup besar.Director Marketing MBI Yuniadi Hartono mengatakan,model mobil ini akan benar-benar baru.Yang dibuat nanti satu platform bisa dipakai untuk dibuat beberapa model mulai dari A-Class,BClass, dan mini SUV. Mobil-mobil akan diperkenalkan di seluruh dunia pada 2012.

Optimisme sejumlah kalangan untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi tentu akan sangat berarti bagi Indonesia.Jika itu terwujud,industri automotif ini bukan tidak mungkin akan menjadi salah satu katalisator pertumbuhan ekonomi. (abdul malik/ islahuddin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar