JAKARTA (Bisnis.com): Menikmati booming kendaraan komersial di Tanah Air, Hino mendongkrak target penjualan sebesar 25% menjadi 25.000 unit sepanjang tahun ini. Untuk mengejar permintaan yang menanjak, pabrikan kendaraan niaga merek Jepang ini bersiap memacu produksi dengan menambah jam kerja pabrik menjadi 2 shift.
Jusak Kertowidjojo, Wakil Presiden Direktur PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) mengatakan perusahaan terus berupaya memenuhi permintaan pasar yang kuat dengan meminta pasokan yang lebih tinggi dari PT Hino Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) selaku produsen truk dan bus Hino.
"Menurut saya, tren pasar sekarang ini seperti kembali lagi ke posisi 2008, sangat baik. Dari target penjualan itu, komposisi antara truk kategori III dan II (light truk) sekitar 50:50," katanya di sela-sela peresmian kantor baru Hino, hari ini.
Hino mencatat lonjakan penjualan 134,5% di segmen truk kategori II, dari 1264 unit menjadi 2.964 unit sepanjang Januari-April. Adapun truk kategori III, Hino mengantongi kenaikan penjualan 10%, dari 3.757 unit menjadi 4.134 unit selama 4 bulan terakhir.
Gunadi Sindhuwinata, Presdir Indomobil Group menilai pertumbuhan penjualan Hino yang cukup signifikan tersebut tidak terlepas dari penjualan armada komersial di Tanah Air yang sepanjang tahun ini melonjak lebih dari 80%. Pasar kendaraan niaga yang berkembang ini, lanjut Gunadi, diperkirakan akan terus berlanjut sampai akhir tahun, sepanjang tidak ada gejolak ekonomi dan politik di dalam negeri.
"Segmen komersial sekarang menyerap sekitar 27% dari total pasar nasional, kalau model MPV sekitar 42%. Akibat permintaan yang tinggi, problem produksi bukan hanya di sisi perakitan, tetapi pasokan komponen dari supplier, persiapan tenaga kerja," paparnya.
Mengantisipasi permintaan yang terus menguat, dalam kurun waktu 1-2 bulan ke depan, Hino akan mengoperasikan pabrik di Purwakarta dari 1 shift kerja plus lembur menjadi 2 shift kerja. Penambahan aktivitas produksi ini diharapkan mendongkrak volume produksi dari kapasitas maksimum pabrik 35.000 unit per tahun menjadi 45.000 unit per tahun.
Kristijanto, Deputy Associate Director, Corporate Affair HMMI mengatakan perusahaan memacu produksi untuk menghindari adanya shortage pasokan truk di pasaran. Untuk itu, perusahaan tengah melakukan berbagai persiapan, termasuk pelatihan tenaga kerja baru.
"Tahun ini utilisasi pabrik kita dipastikan sudah 100%, bahkan sisa kapasitas sebesar 30% juga akan terpakai sehingga total produksi pabrik menembus 45.000 unit. Tenaga kerja kami diperkirakan bertambah dari saat ini sebanyak 1.300 orang," jelasnya.
Selain ekspansi produksi, Hino juga telah memperluas workshop guna meningkatkan kapasitas kendaraan yang dilayani. Infrastruktur dan sistem pembelajaran training center pun dikembangkan untuk mencetak tenaga kerja terampil yang siap bekerja di cabang maupun diler.
Pada awal 2010, Hino memperluat line up model dengan meluncurkan produk anyar, Dutro, yang diklaim memiliki performa handal dan ekonomis. Sebanyak 7 tipe truk ringan Dutro baru diluncurkan dengan varian lengkap yang mencapai 30 pilihan/jenis. Untuk mendukung penjualan dan layanan purna jual, Hino menargetkan memiliki 113 outlet penjualan, 100 outlet servis dan 1.200 outlet suku cadang secara nasional pada tahun ini.
Hino, perusahaan spesialis kendaraan niaga asal Negeri Sakura ini telah menggarap pasar mobil komersial di Tanah Air sejak 1982. Sepanjang 2009, Hino mengenggam 8,7% pangsa pasar truk kecil (kategori II) dengan produk Dutro-nya dan 61,4% pangsa pasar truk besar (kategori III) melalui model Ranger. Kinerja penjualan yang tinggi menempatkan HMSI sebagai penjual truk terbesar di seluruh main distributor Hino di dunia (di luar Jepang).(msb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar