Hino New Generation Ranger pertama di dunia, hadir di Indonesia!
Senin, 18 Januari 2010
HINO Luncurkan DUTRO BARU
Jum'at, 15 Januari 2010, 10:24 WIB
VIVAnews - PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) sebagai distributor utama kendaraan komersil merek Hino meluncurkan varian truk kecil Dutro baru.
"Dutro baru yang kami luncurkan hari ini adalah realisasi pengembangan, sekaligus penyempurnaan dari produk sebelumnya," kata Wakil Presiden Direktur PT Hino Motor Sales Indonesia Jusak Kertowidjoyo saat peluncuran perdana Hino New Dutro di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2010.
Jusak menjelaskan, peluncuran Hino New Dutro menjawab kebutuhan pasar yang semakin bervariasi. Sebanyak 27 varian Dutro baru telah dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, termasuk kendaraan angkutan penumpang (Dutro Bus).
"Untuk operasional di kondisi off road, Hino mengembangkan Dutro 110 HD-DSPS yang dilengkapi dengan gardan anti slip, suspensi kuat dan power steering. Sementara untuk kebutuhan angkutan dengan volume besar, kami kembangkan Dutro 110 SDL dan 130 MDL yang masing-masing kendaraan ini mempunyai ruang kargo terpanjang di kelasnya," kata Jusak.
Sejak diluncurkan pada 2002 hingga kini, Dutro telah terjual sebanyak 18.730 unit. Dutro dikelompokkan dalam lima varian utama, yakni, 110 SD, 110 LD, 130 MD, 110 HD, dan 130 HD. Harga jual Hino New Dutro bervariasi dari Rp 164,9 juta (110 SD) hingga Rp 261 juta (130 HD 6.8 Mixer).
Hadir dalam peluncuran Hino New Dutro juga hadir perwakilan pemegang saham yakni Vice President Director Hino Motors Ltd Masakazu Ichikawa, Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMSI) Bambang Subijanto, dan delegasi Sumitomo Corporation Masao Tabuchi.
Omzet HINO Capai Rp 5 Triliun
JAKARTA, KOMPAS.com — PT Hino Motors Sales Indonesia atau HMSI mengantongi pendapatan Rp 5 triliun untuk tahun penjualan 2009. Jumlah tersebut masih berada di bawah pemasukan kotor 2008 yang mencapai Rp 6 triliun. Berarti, pendapatan turun 16,6 persen.
Mengacu data penjualan wholesales sepanjang 12 bulan tahun lalu, total pasar kendaraan komersial di kategori dua (truk ringan) dan tiga (truk medium) nasional tercatat 58.822 unit. Hino menyerobot 11.390 unit terdiri dari 4.090 truk ringan dan 7.300 unit medium. Total penjualan Hino tahun lalu praktis mengalami penurunan sebesar 19,9 persen dari 2008 sebesar 14.227 unit.
"Secara umum, pasar tahun lalu mengalami penurunan cukup signifikan Krisis mulai terasa sejak akhir tahun 2008 hingga pertengahan 2009. Jadi, secara total, penjualan memang turun, tetapi pangsa pasar kita di light truck justru meningkat," ujar Vice President PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Jusak Kertowidjoyo di Jakarta, (15/1/2010).
Total pasar nasional pada 2008 tercatat 84.509 unit atau anjlok 30,3 persen dari tahun lalu dengan rincian 67.909 unit di kategori dua dan 16.600 unit di truk menengah.
Sementara itu, Masakazu Ichikawa selaku Vice President Director Hino Motors Ltd-Jepang menambahkan, Indonesia merupakan pasar pertama terbesar Hino di luar Jepang. Total penjualan Hino di seluruh dunia tercatat 80.000 unit tahun lalu, Indonesia berhasil menyumbangkan 15 persen. "Indonesia merupakan negara terpenting bagi Hino di luar Jepang. Pertumbuhan pasar komersial yang besar membuat komiten Hino semakin besar juga di Indonesia," ujar Masakazu.
Seperti diketahui, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), produsen mobil Hino, telah merealisasikan tambahan investasi senilai 64,
[The entire original message is not included]
Selasa, 12 Januari 2010
Toyota Incar 20% Pasar Truk Ringan
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Toyota Astra Motor (TAM), agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota, mengincar 20% pasar truk ringan (kategori II) pada 2010 seiring dilepasnya lima varian baru Toyota Dyna. Pada 2009, Toyota menguasai 17% pasar truk ringan dengan volume penjualan 7.800 unit (ritel).
"Dyna terbaru adalah major change dengan banyak variasi dan bisa diberi tambahan AC. Kami harap pemerintah bisa pacu infrastruktur sehingga pasar kendaraan komersial dapat bergairah," ujar Presiden Direktur TAM Johnny Darmawan di sela peluncuran New Dyna di Jakarta, Senin (11/1).
Johnny menjelaskan, pasar mobil domestik tahun ini diperkirakan mampu meningkat didorong stabilnya kondisi perekonomian. Ini terlihat dari rendahnya inflasi, suku bunga dan stabilnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Berdasarkan hitungan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar mobil diperkirakan naik 15% menjadi 550 ribu unit pada tahun ini.
Menurut Johnny, dari tren penjualan pada tahun sebelumnya, pasar kendaraan komersial langsung melejit begitu perekonomian membaik. Atas dasar ini TAM memutuskan melepas Dyna baru. "Ini merupakan langkah untuk memperkuat posisi kami di pasar kendaraan komersial," ujarnya.
Johnny meyakini Toyota mampu bersaing secara sehat dengan Hino yang menjamah segmen ini lewat Dutro. Seperti diberitakan, Dyna dan Dutro adalah truk yang memiliki kesamaan platform. Dua kendaraan ini dirakit di pabrik PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) di kawasan Purwakarta, Jawa Barat, dengan kapasitas 35 ribu unit.
Sebelumnya perakitan dua truk ini dilakukan di pabrik PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN). Hino dan Toyota kini berada dalam satu grup dalam bendera Toyota Motor Corp.
"Kalau Hino saat ini lebih banyak menyasar ke segmen heavy truck. Makanya mereka di posisi ketiga sedangkan kami di posisi kedua setelah Mitsubishi. Kami akan utamakan aftersales kepada konsumen karena kami bukan hanya jual mobil, tapi juga menjamin layanan servis," jelasnya.
Mitsubishi lewat Colt Diesel menguasai sekitar 57% pasar truk ringan per November 2009. Sedangkan Isuzu berada di peringkat tiga dengan pangsa pasar 13,5%. Adapun Hino menduduki posisi keempat dengan pangsa pasar 8,2%.
Jaringan Penjualan
Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto menjelaskan, TAM akan mengoptimalkan jaringan penjualan yang sudah tersebar ke seluruh pelosok Tanah Air. "Saya yakin Dyna baru cukup kompetitif dan bisa bersaing," tegasnya.
Joko menerangkan, porsi kendaraan komersial terhadap total pasar dapat mencapai 30-32% saat perekonomian membaik. Dengan demikian total pasar kendaraan komersial tahun ini diprediksi mencapai 165 ribu unit. Sedangkan prosi truk ringan tahun ini dapat mencapai 14% dari tahun lalu sebesar 11%.
Toyota Dyna hadir dalam lima tipe yakni 130 HT, 130XT, 110 ET, 110 FT, dan 110 ST. Dyna dilepas di rentang harga Rp 181,15-237,35 juta.
Toyota adalah pemimpin pasar mobil domestik dengan penjualan 186.687 unit (wholesales). Pangsa pasar tercatat mencapai 38,4%. Tahun ini Toyota menargetkan dapat meraup 36-37% pasar mobil nasional.
2010 : Segmen KOMERSIAL Tumbuh pesat
"Pemerintah tahun ini mencanangkan peningkatan infrastruktur. Ini yang diyakini mendorong peningkatan permintaan kendaraan komersial. Berdasarkan pengalaman, begitu ekonomi membaik, pasar kendaraan komersial langsung melejit," ujar Wakil Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Johnny Darmawan Danusasmita, kemarin.
Para pelaku industri otomotif memperkirakan pasar mobil nasional pada 2010 tumbuh 15% menjadi 550.000 unit hingga 560.000 unit.
Johnny yang juga menjabat Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan proyeksi pertumbuhan pasar mobil 15% tersebut dapat tercapai dengan catatan situasi politik stabil, tidak ada isu kenaikan pajak kendaraan secara progresif dan ekonomi terus membaik.
Berbicara di sela-sela peluncuran Toyota Dyna tipe baru, Johnny menuturkan pertumbuhan pasar kendaraan niaga di Tanah Air pernah mencapai posisi puncaknya pada 2005 dengan peningkatan hingga 21%.
Mengacu data Gaikindo, pasar kendaraan pikap dan truk sepanjang Januari-November menyerap 23,1% pangsa pasar otomotif nasional. Volume pasar pikap dan truk selama 11 bulan penjualan 2009 sebanyak 100.516 unit, menguat signifikan pada kuartal akhir setelah tergerus krisis pada semester I.
Mengantisipasi perbaikan ekonomi tersebut, Toyota yang menjadi pemimpin pasar mobil domestik meluncurkan sekaligus lima tipe baru truk Toyota Dyna. Melalui kehadiran lima tipe baru truk Dyna yang bermain di kategori II, Toyota berharap meraih peningkatan pangsa pasar di segmen komersial menjadi lebih dari 20% pada 2010, sekaligus mempertahankan posisi merek sebagai market leader di pasar otomotif nasional.
"Tahun lalu pangsa pasar kami sekitar 17%. Kami berharap bisa menaikkan penjualan Dyna menjadi 10.000 unit per tahun dari realisasi 2009 sebanyak 7.800 unit. Kami siap mengantisipasi peningkatan pasar kendaraan niaga dengan produk baru Dyna ini," tambah Direktur Pemasaran PT TAM Joko Trisanyoto.
Toyota Dyna yang bermain di segmen truk 2 ton akan bersaing ketat dengan Mitsubishi Fuso, Hino Dutro, Isuzu Elf, dan merek non-Jepang lainnya seperti Hyundai dan Foton. Mitsubishi masih memimpin pasar kendaraan truk ringan dengan menguasai 60% pangsa pasar, disusul Toyota, Isuzu dan Hino.
Semakin ketat
Menghadapi persaingan pasar di segmen niaga, Rizwan Alamsyah, Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) optimistis Mitsubishi tetap akan bertahan sebagai pemimpin pasar komersial nasional, kendati persaingan di segmen ini akan kian ketat.
"Pastinya kalau ekonomi naik yang bergerak cepat adalah kendaraan komersial. Pengembangan (minor change) pada produk pasti jalan, kami juga pertajam layanan purnajual. Untuk penambahan jaringan (network) saya pikir belum perlu," katanya belum lama ini.