Membalap dengan truk butuh keahlian dan kecermatan, apalagi medan yang berat dengan truk berbadan besar tidaklah mudah. Tim Hino Sugawara pun menceritakan beberapa hari yang berat melintasi medan menantang reli Dakkar, termasuk melibas rute pegunungan sejauh 400 km.
Truk Hino kedua yang dikemudikan oleh Teruhito Sugawara dan Hiroyuki Sugiura sanggup menyeselaikan hari kedua pertandingan SS diurutan ke 23 dan peringkat Top di kelas U-10 Litre, dan truk 1 dikemudikan oleh Yoshimasa Sugawara dan Katsumi Hamura berada di urutan ke-50 dan ke-2 dalam kelasnya.
Kondisi jalanan yang mengecil dan berdebu membuat ruti SS menjadi sulit dilewati oleh truk. Semua kembali dengan aman kedalam daerah perkemahan di San Luis sebelum jam 11:00 malam dan sekitar tengah malam.
"Tidak ada diantara kedua truk mengalami permasalahan yang cukup serius, dan walaupun hari itu merupakan hari yang panjang, namun kru masih tetap dalam kondisi bersemangat," kata Sugawara.
Teruhito Sugawara merancang bangun evolusi dari truk kedua, khususnya dalam mengembangkan tingkat kecepatan yang lebih tinggi dan memungkinkan untuk torsi lebih kuat, rem disk, dan kinerja cengkraman rem yang lebih baik dari semi-mud trucks (Michelin XZL). Tujuannya agar truk sanggup berjibaku di ganasnya medan reli.
Pada kedua seri Hino 500 kembali memperlihatkan performanya. Truk kedua bertanding melawan rival yang lebih besar dalam kelas truk dan berhasil masuk peringkat 13 dan Top dalam Kelas Under 10-Litre. Truk yang digunakan tim sengaja didesain sebagai bentuk pengembangan dari truk balap dalam menghadapi perlombaan ini.
Selanjutnya, menempuh jarak 301 km di SS menuju San Juan Argentina. Rute ini melintasasi pegunungan yang kasar dimana tim akan dibawa menuju daerah pegunungan dalam radius 300 m.
Dalam mengarungi medan tersebut, truk Hino kedua mampu bertahan dengan kerusakan minim. Keadaan berjalan mulus untuk tim truk pertama dan berada di posisi ke-2 untuk kelas Under 10-litre
Meskipun semua kategori sudah terlebih dahulu diinformasikan sebelum lomba dimulai, rute dipersingkat dikarenakan efek curah hujan beberapa hari terakhir sehingga kondisi jalanan memburuk.
Pada tahun ini perlombaan pertama kali mengambil rute pegunungan. Rute tersebut mengajak kontestan menelusuri dataran tinggi dimana beberapa segmen mencapai ketinggian lebih dari 3.000 m. Permukaan jalan terdiri dari kerikil keras dan beberapa bagian cukup sempit untuk dilalui oleh truk. Terdapat juga area dengan semak belukar, tanah bubuk, lumpur dan menyebrangi sungai yang terpotong akibat hujan.
Walaupun begitu kerusakan truk minim dan tidak ada efek negatif pada performa kendaraan. Sebagai hasil pertandingan, meski truk 2 turun ke posisi 17, truk 1 naik ke posisi 31. Selanjutnya truk tetap mempertahankan posisi mereka di peringkat Pertama dan Kedua dalam kelas Under 10-litre.
"Kami mempertahankan kecepatan yang stabil untuk mencapai misi kami mencoba truk baru ini, truk dan kru bekerja dengan sangat baik," kata Yoshimasa Sugawara.
"Navigasi berjalan lancar. Perlombaan ini cukup baik untuk kami, dan kami pun sudah mulai terbiasa dengan truk baru," timpal Katsumi Hamura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar