Senin, 21 Desember 2009

Pasar Truk Ringan Tembus 70.000 Unit

21/12/2009 13:25:20 WIB
Oleh Harso Kurniawan

JAKARTA, INVESTOR DAILY
Pasar truk ringan (light truck) pada 2010 diprediksi menembus 70 ribu unit, melonjak 17% dibanding proyeksi tahun ini sebesar 60 ribu unit seiring bergairahnya pasar mobil secara keseluruhan. Selain itu, aktivitas di sektor perkebunan dan pertambangan ditaksir bakal bangkit pada 2010.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Freddy Sutrisno menjelaskan, tahun depan pasar mobil ditaksir melejit 25% menembus 600 ribu unit pada 2010 menyusul perbaikan ekonomi nasional. Angka penjualan ini menyamai rekor penjualan tertinggi yang dicetak pada 2008.

"Untuk itu kami minta pemerintah menunda kenaikan tarif pajak progresif, PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah), dan bea balik nama (BBN) hingga 2011," paparnya di sela peresmian perluasan pabrik Hino di Purwakarta, Kamis (16/12).

Freddy melanjutkan, kenaikan tarif pajak dipastikan memangkas penjualan mobil domestik. Ia mencontohkan, kenaikan BBN dari 10% menjadi 20% akan membuat harga mobil naik, sehingga berimbas pada terpangkasnya penjualan.

Kondisi ini, kata dia, tentunya juga berdampak negatif terhadap pasar kendaraan komersial. Pebisnis mobil komersial, papar dia, akan sulit memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi seperti membaiknya suku bunga dan turunnya posisi uang muka pembelian.

Ia menambahkan, pemerintah juga perlu memproteksi industri truk nasional dari serbuan truk bekas. Atas dasar ini ia mendesak pemerintah memperpanjang larangan impor truk bekas hingga beberapa tahun ke depan.

Senada dengan Freedy, Presiden Direktur Grup Indomobil Gunadi Sindhuwinata memperkirakan pasar truk ringan akan tumbuh dua digit pada tahun depan. Ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2010 sebesar 5,5%.

Biasanya, kata Gunadi, pasar otomotif tumbuh dua kali lipat dibanding pertumbuhan ekonomi atau sekitar 11%. "Untuk kendaraan komersial pertumbuhannya bisa lebih besar dari itu, mungkin pasar bisa tembus 70 ribu unit pada tahun depan," paparnya.

Ekspansi US$ 33 Juta


Sementara itu, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), produsen Hino di Indonesia, merealisasikan investasi US$ 33 juta untuk memperluas pabrik sekaligus menambah kapasitas produksi dari 10 ribu unit menjadi 35 ribu unit.

Presiden Direktur HMMI Kenji Ohara mengatakan, agenda ekspansi dimulai
sejak 2007 dan rampung pada Agustus 2009. Tambahan kapasitas diperlukan untuk merakit truk ringan Dutro dan Toyota Dyna. Produksi dua model ini sebelumnya dilakukan di pabrik milik PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN).

"Kami berencana meningkatkan pangsa pasar kami di segmen truk ringan seiring adanya ekspansi. Saat ini pangsa pasar Dyna dan Dutro di pasar truk ringan domestik mencapai 26%," paparnya.

Toyota, Hino, dan Daihatsu berada dalam naungan Toyota Motor Corp (TMC). TMC memutuskan merelokasi produksi Dyna dari pabrik Toyota ke Hino dengan alasan optimalisasi struktur produksi truk grup Toyota di Indonesia.

Sementara itu, Presiden direktur Hino Motors Ltd Yosio Shirai mengatakan, penjualan global Hino pada 2008 mencapai 90 ribu unit, di mana sekitar 10 ribu unit dari Indonesia. Per November 2009, penjualan Hino merosot 23% menjadi 10.076 unit dibanding periode sama tahun lalu sebesar 13.151 unit.

"Kami targetkan penjualan untuk pasar Indonesia tahun depan dapat melonjak 20%," ujarnya. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar