PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) sedang dalam proses untuk memenuhi permintaan pemerintah dalam pengadaan 1.000 unit bus yang akan dijadikan Bus Rapid Transit. Ini adalah program yang dirancang Kementerian Perhubungan dan sudah diresmikan Juli 2015 lalu di Ungaran, Jawa Tengah.
Artinya, bus-bus Hino akan semakin merajai jalanan di Indonesia. 1.000 unit BRT yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan di tujuh karoseri tersebut akan didistribusikan ke 33 provinsi di Indonesia sebagai bentuk kompensasi penghapusan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) dan penyediaan alat transportasi massal yang lebih layak bagi masyarakat.
BRT yang menggunakan Hino Tipe R 260 dibeli Kemenhub dari e-catalog, menelan biaya sebesar Rp 1,17 triliun dari pagu anggaran yang dianggarkan sebesar Rp 1,4 triliun.
Bus bermesin belakang itu dilengkapi sistem pengeraman full air, serta single frame yang lebih kuat dan tahan lama, serta kick up frame sehingga sistem suspensi lebih nyaman. Selain itu, posisi tangki berada ditengah rangka demi memberikan ruang bagasi lebih luas di sisi kiri dan kanan.
"Dengan dipilihnya Hino dalam program 1000 bus perkotaan menjadi bukti kualitas Hino yang telah berhasil mencapai market share 77 persen pada akhir Juni 2015 untuk kategori Bus dan akan terus dipertahankan hingga akhir 2015," kata Santiko Wardoyo dalam siaran resmi.
1000 BRT ini akan dipasok oleh beberapa dealer Hino antara lain PT Duta Cemerlang Motor (350 unit), PT Daya Guna Motor Indonesia (300 unit), PT Armindo Perkasa (150 unit), PT Catur Kokoh Mobil Nasional (100 unit), dan PT Indosentosa Trada (100 unit).
Sementara karoseri yang dipercaya membangunnya adalah Laksana (350 unit), Trisakti (100 unit), Rahayu Sentosa (200 unit), Restu Ibu (50 unit), Tentrem (100 unit), New Armada (150 unit) dan Piala Mas (50 unit).
Artinya, bus-bus Hino akan semakin merajai jalanan di Indonesia. 1.000 unit BRT yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan di tujuh karoseri tersebut akan didistribusikan ke 33 provinsi di Indonesia sebagai bentuk kompensasi penghapusan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) dan penyediaan alat transportasi massal yang lebih layak bagi masyarakat.
BRT yang menggunakan Hino Tipe R 260 dibeli Kemenhub dari e-catalog, menelan biaya sebesar Rp 1,17 triliun dari pagu anggaran yang dianggarkan sebesar Rp 1,4 triliun.
Bus bermesin belakang itu dilengkapi sistem pengeraman full air, serta single frame yang lebih kuat dan tahan lama, serta kick up frame sehingga sistem suspensi lebih nyaman. Selain itu, posisi tangki berada ditengah rangka demi memberikan ruang bagasi lebih luas di sisi kiri dan kanan.
"Dengan dipilihnya Hino dalam program 1000 bus perkotaan menjadi bukti kualitas Hino yang telah berhasil mencapai market share 77 persen pada akhir Juni 2015 untuk kategori Bus dan akan terus dipertahankan hingga akhir 2015," kata Santiko Wardoyo dalam siaran resmi.
1000 BRT ini akan dipasok oleh beberapa dealer Hino antara lain PT Duta Cemerlang Motor (350 unit), PT Daya Guna Motor Indonesia (300 unit), PT Armindo Perkasa (150 unit), PT Catur Kokoh Mobil Nasional (100 unit), dan PT Indosentosa Trada (100 unit).
Sementara karoseri yang dipercaya membangunnya adalah Laksana (350 unit), Trisakti (100 unit), Rahayu Sentosa (200 unit), Restu Ibu (50 unit), Tentrem (100 unit), New Armada (150 unit) dan Piala Mas (50 unit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar