Rabu, 05 Februari 2014

Hino Salurkan Bantuan 10 Unit Reaktor Biogas












PT Hino Indonesia memberikan bantuan 10 unit reaktor biogas beserta peralatan instalasi melalui Corporate social Responbility (CSR) ke empat desa, Kamis (30/1). 
Bantuan ini diberikan untuk warga di empat desa di Kecamatan Campaka diantaranya adalah Desa Nagrok, Desa Wanawali, Desa Wanayasa dan Desa Benteng.
Serah terima instalasi dan 10 rektor biogas diserahkan secara simbolis oleh Presiden Direktur PT Hino Motors Manufacturing Indonesia, Akhito Yamanaka kepada kelompok tani Mekar Sejahtera Desa Benteng.
Menurut Akhito Yamanaka, CSR ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta pemanfaatan limbah ternak yang bisa dijadikan energi alternative. “Kami berharap kegiatan Corporate Social Responbility Hino Indonesia memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menekan pengeluaran kebutuhan rumah tangga khususnya ditengah kelangkaan dan kenaikan harga LPG serta kebutuhan pokok lainnya. 
Selain itu adalah dengan memanfaatkan kotoran ternak yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif berupa biogas yang terkenal ramah lingkungan.
Sedangkan menurut Asisten Daerah (Asda) I bidang pemerintahan, M Rifai SH mengapresiasi Hino Indonesia. “Seperti kita ketahui bahwa kebutuhan masyarakat akan energi khususnya LPG sangatlah tinggi, sehingga perlu mencari energi alternatif yang murah dan mudah. Saya sangat apresiasi PT Hino yang memberikan bantuan berupa reactor biogas yang dimana bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Reaktor biogas bantuan Hino sendiri adalah bantuan yang memanfaatkan kotoran sapi milik peternak yang tinggal di keempat desa tersebut. Hasilnya, biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar rumah. Sedangkan penggunaan Biogas sendiri akan mengaliri 20 kepala keluarga dan satu sekolah yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Agus (36) warga Desa Manawali mengaku cukup puas atas bantuan yang diterimanya dan dirasanya sangat membantu warga sekitar.  “Bantuan ini jelas sangat membantu kami para warga. Saat ini ekonomi kami memang sedikit tersendat dengan bermasalahnya pencarian kami, khususnya pertanian. Cuaca memaksa kami harus berpikir keras untuk menutupi kebutuhan kami,” ujarnya.
Program sendiri terlaksana atas arahan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Purwakarta, Dinas Peternakan Purwakarta, Yayasan Rumah Energi dan Yayasan Mitra sejati.(mas/man)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar