Kamis, 25 November 2010

Putaran Gerak Industri Automotif

Sunday, 21 November 2010                         Koran Seputa Indonesia
INDUSTRIautomotif dalam negeri disebut-sebut mencapai babak baru.Banyak kalangan memprediksi,pasar industri mobil Indonesia akan menjadi raja di kawasan ASEAN.


Mengalkulasi prediksi kinerja industri automotif pada 2011 bisa memunculkan beragam spekulasi.Sebagian kalangan memandang pesimistis terutama terkait rencana penerapan pajak kepemilikan mobil secara progresif. Sebaliknya, tidak sedikit kalangan yang tetap memandang optimistis. Pertimbangan kepada jumlah pasar di Indonesia yang cukup besar bisa dimaklumi jika industri automotif diprediksi masih akan terus tumbuh tahun depan. Skenario pesimistis, pasar industri automotif pada 2011 diperkirakan bakal menurun 10% pada kuartal I/2011.

Argumentasinya didasarkan pada tantangan industri ini terkait rencana penerapan pajak kepemilikan mobil secara progresif tahun depan. Sebenarnya, aturan ini diberlakukan guna mengatasi kemacetan akibat semakin bertambahnya populasi mobil di kota-kota besar seperti di Jakarta. Namun,banyak pihak menilai, pemberlakuan pajak ini kurang efektif dan kurang tepat sasaran. “Saya memperkirakan pasar akan terkoreksi 10% pada kuartal I/2011. Penurunan permintaan khususnya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Berapa lama penurunan pasar akan terjadi? Saya tidak dapat memperkirakan secara pasti,”ujar Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Takayuki Kimura (SINDO,21/10/10).

Tantangan industri automotif ke depan tidak hanya itu.Masih ada beberapa lagi lainnya seperti kebijakan fiskal berupa kenaikan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), laju inflasi, dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang sangat kecil kemungkinannya untuk tidak terjadi. Namun, mempertimbangkan pasar Indonesia sangat besar sehingga ada atau tidaknya aturan baru perpajakan,konsumen masih akan tetap membeli mobil karena sudah dianggap sebagai kebutuhan. Kalangan yang optimistis menilai industri automotif di dalam negeri masih akan tetap tumbuh tahun depan. Pasar mobil 2011 diperkirakan akan mampu menembus angka 850.000 unit atau naik 11% dibanding 2010 yang diestimasi bakal tembus di angka 720.000 unit.

Sementara pasar sepeda motor optimistis bakal tumbuh sekitar 10–15%, dari angka prediksi penjualan 2010 sebesar 7.200.000 bakal menjadi 8.050.000 unit pada 2011. Meski demikian,bagi sebagian kalangan, kalkulasi optimistis tersebut masih tampak belum meyakinkan. Terutama apabila mempertimbangkan regulasi perpajakan yang baru sehingga Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sempat lebih memilih untuk mematok target konservatif untuk posisi aman. Target konservatif penjualan mobil 2010, menurut Gaikindo, diperkirakan hanya 690.000 unit atau lebih rendah dari kalkulasi sebelumnya 720.000 unit .

Namun, jika mengacu pada hitungan sederhana, penjualan mobil selama semester I/2010 yang menembus 370.000 unit, total penjualan hingga akhir tahun bisa mencapai 740.000 unit. Data Gaikindo menunjukkan realisasi total penjualan mobil per Oktober 2010 sudah mencapai angka 606.888 unit. Jika melihat angka tersebut, penjualan mobil tahun ini optimistis bisa mencapai target 750.000 unit.Atau jika menggunakan target lebih moderat, angka 730.000 unit mobil optimistis bisa terjual.Namun, angka ini lagi-lagi masih harus dibuktikan hingga akhir tahun ini.

Dari sisi konsumen,hasil survei tentang aspiration index (AI) versi ACNielsen mengungkapkan bagaimana begitu tingginya keinginan konsumen Indonesia untuk memiliki mobil.Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia termasuk salah dari tujuh negara yang konsumennya memiliki keinginan tinggi untuk memiliki kendaraan pribadi. Survei ACNielsen menunjukkan persentase kepemilikan mobil di Indonesia hanya 50% dari populasi responden yang disurvei sehingga memiliki keinginan tinggi untuk membeli mobil.Selain Indonesia, ada China, India,Thailand, Korea, Hong Kong, dan Filipina yang merupakan negara-negara dengan tingkat permintaan mobil tergolong tinggi.

Sementara pada beberapa negara dengan tingkat kepemilikan mobil cukup tinggi, tingkat keinginan untuk membeli mobil pun termasuk rendah seperti Amerika Serikat (AS), Swedia, Norwegia, dan Austria. Sedangkan Malaysia, Singapura,Taiwan,Australia, dan beberapa negara lainnya termasuk negara dengan tingkat AI medium untuk kepemilikan mobil. Gaikindo memprediksi pasar mobil Indonesia hingga 2015 akan mencapai 1.250.000 unit untuk target optimistis. Sementara target normatif hingga 2015 akan mencapai angka 1 juta unit. Total penjualan mobil di Indonesia sejak 2005-2009 sekitar 2,37 juta unit. Jika ditambah dengan realisasi 2010 yang optimistis bisa di atas 700.000 unit, bisa dikalkulasi total jumlah populasi mobil di Indonesia sejak 2005 hingga saat ini sekitar 3 juta unit.

Angka rata-rata pertumbuhan mobil dikalkulasi sekitar 9-10% per tahun.Sementara rata-rata pertumbuhan jumlah sepeda motor mencapai 14-15% per tahun. Data total penjualan sepeda motor sejak 1996 hingga Agustus 2010, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sekitar 46,9 juta.Jika dijumlah keduanya, populasi kendaraan bermotor di Indonesia saat ini sekitar 50 juta unit. Dengan mempertimbangkan jumlah populasi penduduk Indonesia yang berada di atas 230 juta jiwa, pasar automotif di negeri ini masih terbentang luas. Tidak mengherankan jika survei tentang keinginan berbelanja masyarakat menempatkan kendaraan bermotor sebagai salah satu produk yang sangat ingin dibeli.

Apalagi menilik beberapa hasil studi seperti hasil riset yang diluncurkan Asian Development Bank (ADB) 2010 yang menunjukkan bahwa pertumbuhan masyarakat kelas menengah di Indonesia semakin meningkat sehingga peluang pasar automotif semakin terbentang lebar, seiring meningkatnya pendapatan masyarakat. Apalagi pemerintah sudah mematok angka pertumbuhan ekonomi tahun depan berkisar 6-6,5%. Sementara Direktorat Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Kemenperin memprediksi nilai PDB nasional pada 2010 ini sebesar Rp5.687,6 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 5,6%.

Kontribusi sektor IATT (plus industri mesin), termasuk di dalamnya sektor otomotif, diproyeksikan sebesar Rp454,3 triliun dengan pertumbuhan 4%. Industri pendukung automotif pun memiliki kisahnya sendiri. Berdasarkan catatan Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM), posisi industri automotif dalam negeri total berjumlah 464 dengan rincian yakni 37 industri mobil, sepeda motor (77), komponen (350). Nilai investasi dalam sektor ini total Rp13,9 triliun dengan rincian untuk mobil Rp3,4 triliun, sepeda motor Rp3 triliun, dan komponen Rp7,5 triliun. Kapasitas tahunan industri ini yakni untuk mobil 855,000 unit, sepeda motor 6.575.000 unit,dan komponen sekitar 150 item per tahun.

Tenaga sumber daya manusia yang terserap total 185.000 orang, dengan rincian 35.270 orang pada industri mobil,30.000 orang industri sepeda motor, dan sekitar 120.000 orangpadaindustrikomponen.Nilai ekspor pada 2008 total sebesar USD3,431 miliar, dengan rincian USD1,34 miliar untuk mobil,USD68 juta untuk sepeda motor, dan USD2,01 miliar untuk komponen. Sementara nilai impor jauh lebih besar yakni USD8,356 miliar, dengan rincian untuk mobil USD3,05 miliar, sepeda motor USD58 juta, dan komponen 5,24 miliar.

Pasar di Kawasan

Pasar industri automotif di Indonesia untuk kawasan ASEAN diprediksi banyak kalangan bakal merajai. Hitung-hitungan untuk pasar sepeda motor Indonesia memang sudah menjadi raja di kawasan ASEAN.Sedangkan untuk industri mobil, Indonesia selama ini harus mengaku kalah dengan Thailand. Namun, catatan rekor baru untuk 2010 ini, pasar mobil Indonesia sudah mampu melampaui Thailand. Untuk itulah,wajar jika pemerintah memiliki cita-cita Indonesia potensial untuk menjadi basis produksi automotif di Asia pada 2015. Namun di kawasan Asia, pasar automotif Indonesia masih jauh berada di bawah China, India, dan Korea.

Berdasar data Asian Automotive Federation, tiga negara dengan pertumbuhan pasar mobil terbesar 2009 yakni China, India, dan Korea.Pada 2008 China hanya memproduksi 9.323.587 unit, namun angka penjualan melebihi yakni 9.363.306 unit. Kemudian pada 2009, produksi mengalami pertumbuhan 47,61% jadi 13.762.708 unit, sementara penjualan 13.621.543 unit. Serupa India, pada 2008 memproduksi 2.315.312 unit dan terjual 1.980.166. Pada 2009, angka produksi India naik 13,51% sebanyak 2.628.224 unit dan terjual 2.263.798 unit.

Sementara Korea pada 2008 memproduksi 3.823.380 unit dan penjualan 1.239.046.Produksi 2009 naik sebesar 8,17% jadi 3.511.127 unit dan penjualan 1.300.304 unit. (abdul malik/islahuddin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar