Minggu, 25 Juli 2010

Target Pemerintah, 2015 Produksi Mobil di Indonesia Mencapai 1 Juta

Target Wapres kepada Industri Otomotif

JAKARTA - Pemerintah bertekad mendukung penuh perkembangan industri otomotif. Bahkan, agar menjadi pemain yang diperhitungkan oleh pasar internasional, pemerintah memasang target, yakni pada 2015 produksi mobil di Indonesia mencapai angka 1 juta.

"Saya yakin, pada 2015 produksi satu juta mobil tercapai. Sekarang, mari bersama-sama menjadikan industri otomotif sebagai pemain andal," ujar Wakil Presiden Boediono saat membuka ajang otomotif terbesar, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010, di Jakarta International Expo, Kemayoran, kemarin (23/7).

Boediono mengatakan bahwa pemerintah mendorong industri otomotif agar benar-benar menancap di bumi Indonesia, bukan hanya di permukaan. Artinya, penjualan dan produksi diharapkan terus meningkat. "Tapi juga, ujungnya, apakah desainnya, R & D (research and development), dan sebagainya, dikerjakan di Indonesia," terang dia.

Wapres menjanjikan dalam waktu dekat pemerintah memperbaiki sistem logistik yang saat ini dinilai mempunyai banyak kekurangan "Logistik itu saya dengar menghambat macam-macam, termasuk otomotif. Indonesia terkendala biaya dan distribusi logistik sehingga sulit memindahkan bagian-bagian penting bagi industri otomotif," terangnya.

Ketua Penyelenggara IIMS 2010 Johnny Darmawan mengatakan, sampai akhir 2010 kendaraan roda empat yang terjual diperkirakan 650 ribu-700 ribu unit. "Industri otomotif memberikan kontribusi terbesar terhadap GDP," terang Presdir Toyota Astra Motor (TAM) itu.

Sejak 2005 sampai 2009, lanjut dia, investasi yang telah ditanam di industri tersebut Rp 6 triliun. Karena itu, bagi beberapa produsen, Indonesia sudah dijadikan sebagai basis produksi. "Kami berharap kebijakan insentif pajak. Sebab, industri itu sangat padat karya dan kandungan lokal mulai lebih banyak," ungkapnya. "Hal tersebut akan berdampak positif pada investasi dan pengembangan industri selanjutnya serta membantu pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," jelasnya.

Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Budi Darmadi menambahkan, salah satu segmen yang dibidik pemerintah adalah mobil murah seharga Rp 70 juta-Rp 80 juta. "Produk itu perlu dikembangkan untuk mencegah segmen pasar tersebut diisi produk impor," ujarnya.

Selain itu, pemerintah menginginkan harga mobil terjangkau oleh banyak anggota masyarakat. Segmen mobil di kelas tersebut juga belum dibentuk pasar.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan bertekad akan mewujudkan konsep mobil murah dengan berteknologi ramah lingkungan. Konsep mobil murah ini akan mengusung cap 'Made In Indonesia' dengan nama lokal.

"Tidak menutup kemungkinan made in Indonesia," kata Hidayat di sela-sela acara IIMS. Dia menuturkan sebagai Menperin memikirkan untuk membuat produk yang bermanfaat bagi masyarakat banyak, yaitu mobil yang menggunakan teknologi yang bisa diadopsi di Indonesia dan menggunakan tenaga ahli Indonesia. (gen/c11/kim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar