Hino New Generation Ranger pertama di dunia, hadir di Indonesia!

Prestasi membanggakan Hino Indonesia sebagai pusat otomotif dunia dengan Grand Launching HINO NEW GENERATION RANGER.....

PERTAMA DI DUNIA!

Kamis, 31 Desember 2009

Selamat TAHUN BARU 2010

JALAN HIDUP TAK SELALU LURUS



Ada tingkungan bernama KEGAGALAN,

ada bundaran bernama KEBINGUNGAN,

ada tanjakan bernama TEMAN,

ada rambu-rambu bernama KELUARGA,

ada lampu merah bernama MUSUH,

ada lampu kuning bernama PELUANG.



Kita akan mengalami ban kempes dan pecah.

Itulah hidup...tapi.. jika kita membawa:



ban serep bernama TEKAD,

mesin bernama KETEKUNAN,

asuransi bernama IMAN dan

kemudi bernama TUHAN



Sampailah kita di daerah yang di sebut SUKSES dan BAHAGIA



          Selamat "TAHUN BARU 2010"....

Senin, 28 Desember 2009

Info Parts Dutro110SDL

Info Nomor Parts untuk DUTRO 110SDL :
Spring Fr Rh : 48110 0w051M
Spring Fr Lh : 48110 0w061M
Spring Rr (Rh & Lh) : 48210 0w120M
Grille & HeaD Lamp : NPN177
Ban Radial & Velg Racing : NPN174

Senin, 21 Desember 2009

RI jadi basis produksi TERBESAR HINO di luar Jepang

Kamis, 17/12/2009 10:58 WIB

PURWAKARTA (Bisnis.com): Hino Motors Ltd menyatakan Indonesia menjadi basis produksi terbesar truk dan bus Hino di luar Jepang, seiring dengan ekspansi produksi pabrik dari 10.000 menjadi 35.000 unit per tahun.

Yoshio Shirai, Presdir Hino Motors Ltd, mengatakan ekspansi kapasitas produksi oleh PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) diharapkan dapat mendukung bisnis induk perusahaan di Jepang.

"Produksi global Hino sebesar 90.000 unit per tahun dan produksi [Hino] di Indonesia 10.000 unit per tahun. Peningkatan kapasitas ini menambah jumlah pekerja kami menjadi hampir 1.000 orang, kami berharap penjualan produk Toyota Group yakni Dutro dan Dyna lebih banyak," katanya dalam pidato peresmian ekspansi pabrik di Purwakarta, hari ini.

Wakil Presiden Boediono berkesempatan meresmikan ekspansi kapasitas pabrik Hino tersebut. Wapres didampingi oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun, dan jajaran petinggi Toyota dan Hino dari Jepang.

Yoshio menegaskan perusahaan akan terus menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan memiliki teknologi handal.

"Peningkatan produksi Hino diharapkan memberi kontribusi terhadap perkembangan ekonomi dan kemajuan industri otomotif di Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Matsuhiro Sonoda, Presdir Toyota Motor Asia Pasifik mengatakan hampir semua negara terkena dampak resesi ekonomi sampai saat ini, tetapi langkah cepat pemulihan dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi yang baik mempengaruhi pasar otomotif yang baik. Kami bangga dengan pertumbuhan Indonesia dan berkomitmen mempercpat investasi, terutama perkenalan Toyota Dyna dan Hino Dutro," katanya.

Matsuhiro berharap penjualan truk Hino Dutro dan Toyota Dyna dapat mencapai 30.000 unit. Indonesia menjadi basis produksi Dyna dan Dutro, dengan pangsa pasar 26% untuk mobil komersial.

Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf dalam sambutannya mengatakan pihaknya menyambut gembira perluasan pabrik Hino dan diharapkan mendukung peningkatan perekonomian daerah.

"Kehadiran pabrik diharapkan memberi peluang yang lebih besar untuk tenaga kerja terampil dari daerah Purwakarta dan Jawa Barat," katanya.(er)

Mengulang SUKSES lewat kolaboarsi TOYOTA-HINO

Senin, 21/12/2009

Tren strategi konsolidasi untuk meningkatkan efisiensi produksi di tengah persaingan pasar otomotif yang kian ketat, tampaknya menjadi solusi yang paling masuk akal.

Lewat strategi ini, ini pengembangan model dan rekayasa teknologi menjadi lebih fokus.

Dengan cara ini, agen tunggal pemegang merek (ATPM) bisa lebih fokus pada pemasaran produk dan mengembangkan pasar.

Langkah ini, tampaknya sudah menjadi bagian strategi global Toyota Motor Corporation (TMC) dalam mengembangkan pasar dan model-model baru di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Setelah sukses mengembangkan produk kolaborasi dengan Daihatsu lewat Avanza dan Xenia, serta Rush dan Terios, TMC kembali melakukan langkah serupa.

Pekan lalu, TMC dan Hino Motors Limited (Hino) meresmikan pelepasan unit truk ringan hasil pengembangan bersama di pabrik Hino di Purwakarta, Jawa Barat.

Konsolidasi tersebut sekaligus mengakhiri produksi truk kecil Toyota Dyna pada pabrik perakitan sebelumnya di PT Sugity Creative Indonesia.

Hino dan Daihatsu memang berada dalam satu naungan bendera Toyota Group. Toyota memegang 50,11 % saham di Hino Motors dan 51,19% saham pada Daihatsu Motors Company (DMC).

Produsen mobil terbesar asal Jepang ini menempuh langkah konsolidasi produksi truk ringan kapasitas 2 ton (light truck) dengan tujuan optimalisasi struktur produksi Toyota Group di Indonesia.

Untuk memproduksi truk Dyna, Toyota memanfaatkan pabrik PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) yang selama ini menghasilkan truk Dutro, yang berada di kelas yang sama dengan Dyna.

Dengan kolaborasi ini, Hino Motors melalui anak perusahaannya di Indonesia yakni HMMI menambah kapasitas produksi dari 10.000 unit per tahun menjadi 35.000 unit per tahun.

HMMI juga melakukan perluasan bangunan pabrik dari hanya 23.000 meter persegi menjadi 53.404 m2, dengan total luas pabrik 120.000 meter persegi. Total investasi yang dibenamkan untuk mengejar ekspansi kapasitas tersebut sebesar US$33 juta.

"Kerja sama Toyota dan Hino sudah dilakukan di beberapa negara untuk produksi bersama suku cadang maupun kendaraan secara utuh. Ini merupakan joint development kedua perusahaan, termasuk di Indonesia dengan memproduksi truk," kata Managing Director TMC Matsuhiro Sonoda, pekan lalu.

Sonoda meyakini konsolidasi produksi truk ringan dengan Hino sebagai spesialis pabrikan kendaraan komersial, akan menghasilkan optimalisasi dan efisiensi struktur biaya pembuatan truk bagi Toyota Group di Indonesia. Langkah ini sekaligus menjadikan HMMI sebagai pabrik Hino terbesar dan pertama kalinya memproduksi kendaraan untuk TMC di luar Jepang.

Presiden Hino Motors Limited, Yoshiro Shirai menambahkan komposisi kepemilikan saham HMMI yakni 90% dimiliki Hino Motor Ltd dan 10% PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. "Jadi, investasi kali ini tidak dilakukan langsung oleh TMC tapi melalui Hino."

Pabrik terlengkap

President Director PT HMMI, Kenji Ohara mengatakan penambahan produksi truk ringan di pabriknya menjadikan Hino Indonesia sebagai produsen truk terlengkap, mulai dari truk ringan, sedang, berat dan bus.

Dengan ekspansi pabrik yang dimulai pada 2007, Hino berambisi meningkatkan pangsa pasar Dutro dan Dyna mencapai lebih dari 26% di segmen pasar truk ringan di Indonesia.

Peningkatan penjualan Hino di Tanah Air pun diharapkan mendukung kinerja prinsipal di pasar global.

Sebagai pasar terpenting di luar Jepang, Hino mematok pertumbuhan penjualan merek di pasar internasional termasuk Indonesia pada 2010 minimum 20%. Pada 2008, Hino memproduksi sebanyak 90.000 unit kendaraan secara global, di mana 10.000 unit di antaranya berasal dari pabrik di Indonesia.

Lahir dari satu pabrik yang sama, President Commisioner HMMI Toshiro Mizutani menegaskan tidak ada pembagian produksi antara Toyota Dyna dan Hino Dutro. Volume produksi masing-masing merek didasarkan pada kebutuhan pemenuhan setiap diler.

Direktur Utama PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan Danusasmita menjelaskan dengan memanfaatkan fasilitas produksi Hino, kolaborasi ini akan menghasilkan sedikitnya 12 varian truk ringan.

Merek Dyna maupun Dutro yang diproduksi memiliki spesifikasi yang sama, tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain. Artinya, suku cadang truk Dyna dapat dimanfaatkan untuk truk Dutro ataupun sebaliknya.

Kendati lahir dari satu pabrik yang sama, truk Dyna dan Dutro akan saling bersaing di pasar otomotif nasional. Dalam hal pemasaran, truk Dutro akan dijual oleh diler Hino dan truk Dyna akan dipasarkan diler Toyota.

Yang perlu dilakukan Toyota adalah memperkuat sumber daya manusia khususnya tenaga penjualan dan layanan purnajual truk Dyna.

"Kendati produknya sama, basis konsumennya tentu berbeda. Yang pasti, tujuan utamanya adalah melawan pesaing utama," ujar Johnny. (http://siti.munawaroh@bisnis.co.id/chamdan@bisnis.co.id)

Oleh Siti Munawaroh & Chamdan Purwoko
Wartawan Bisnis Indonesia

Pasar Truk Ringan Tembus 70.000 Unit

21/12/2009 13:25:20 WIB
Oleh Harso Kurniawan

JAKARTA, INVESTOR DAILY
Pasar truk ringan (light truck) pada 2010 diprediksi menembus 70 ribu unit, melonjak 17% dibanding proyeksi tahun ini sebesar 60 ribu unit seiring bergairahnya pasar mobil secara keseluruhan. Selain itu, aktivitas di sektor perkebunan dan pertambangan ditaksir bakal bangkit pada 2010.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Freddy Sutrisno menjelaskan, tahun depan pasar mobil ditaksir melejit 25% menembus 600 ribu unit pada 2010 menyusul perbaikan ekonomi nasional. Angka penjualan ini menyamai rekor penjualan tertinggi yang dicetak pada 2008.

"Untuk itu kami minta pemerintah menunda kenaikan tarif pajak progresif, PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah), dan bea balik nama (BBN) hingga 2011," paparnya di sela peresmian perluasan pabrik Hino di Purwakarta, Kamis (16/12).

Freddy melanjutkan, kenaikan tarif pajak dipastikan memangkas penjualan mobil domestik. Ia mencontohkan, kenaikan BBN dari 10% menjadi 20% akan membuat harga mobil naik, sehingga berimbas pada terpangkasnya penjualan.

Kondisi ini, kata dia, tentunya juga berdampak negatif terhadap pasar kendaraan komersial. Pebisnis mobil komersial, papar dia, akan sulit memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi seperti membaiknya suku bunga dan turunnya posisi uang muka pembelian.

Ia menambahkan, pemerintah juga perlu memproteksi industri truk nasional dari serbuan truk bekas. Atas dasar ini ia mendesak pemerintah memperpanjang larangan impor truk bekas hingga beberapa tahun ke depan.

Senada dengan Freedy, Presiden Direktur Grup Indomobil Gunadi Sindhuwinata memperkirakan pasar truk ringan akan tumbuh dua digit pada tahun depan. Ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2010 sebesar 5,5%.

Biasanya, kata Gunadi, pasar otomotif tumbuh dua kali lipat dibanding pertumbuhan ekonomi atau sekitar 11%. "Untuk kendaraan komersial pertumbuhannya bisa lebih besar dari itu, mungkin pasar bisa tembus 70 ribu unit pada tahun depan," paparnya.

Ekspansi US$ 33 Juta


Sementara itu, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), produsen Hino di Indonesia, merealisasikan investasi US$ 33 juta untuk memperluas pabrik sekaligus menambah kapasitas produksi dari 10 ribu unit menjadi 35 ribu unit.

Presiden Direktur HMMI Kenji Ohara mengatakan, agenda ekspansi dimulai
sejak 2007 dan rampung pada Agustus 2009. Tambahan kapasitas diperlukan untuk merakit truk ringan Dutro dan Toyota Dyna. Produksi dua model ini sebelumnya dilakukan di pabrik milik PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN).

"Kami berencana meningkatkan pangsa pasar kami di segmen truk ringan seiring adanya ekspansi. Saat ini pangsa pasar Dyna dan Dutro di pasar truk ringan domestik mencapai 26%," paparnya.

Toyota, Hino, dan Daihatsu berada dalam naungan Toyota Motor Corp (TMC). TMC memutuskan merelokasi produksi Dyna dari pabrik Toyota ke Hino dengan alasan optimalisasi struktur produksi truk grup Toyota di Indonesia.

Sementara itu, Presiden direktur Hino Motors Ltd Yosio Shirai mengatakan, penjualan global Hino pada 2008 mencapai 90 ribu unit, di mana sekitar 10 ribu unit dari Indonesia. Per November 2009, penjualan Hino merosot 23% menjadi 10.076 unit dibanding periode sama tahun lalu sebesar 13.151 unit.

"Kami targetkan penjualan untuk pasar Indonesia tahun depan dapat melonjak 20%," ujarnya. ***

Hino DUTRO + Toyota DYNA = Rebut NOMOR SATU

Strategi Global Toyota
21/12/2009 13:43:57 WIB
JAKARTA, INVESTOR DAILY
Toyota Group, Jepang terus mengoptimalkan kompetensi anak usahanya, serta meningkatkan penguasaan di pasar kendaraan komersial, khususnya di pasar truk ringan berkapasitas dua ton. Salah satu jurus Toyota adalah mengalihkan produksi truk Toyota Dyna ke pabrik PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) di Purwakarta.

"Ini merupakan strategi Toyota Group secara global, di mana produksi truk Dyna kini ditangani di pabrik Hino yang juga merupakan anak usaha Toyota Group. Dalam Toyota Group, Hino diakui mempunyai kompetensi lebih pada kendaraan komersial," kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan, pekan lalu.

Kerjasama ini ditandai dengan diperluasnya pabrik HMMI di Purwakarta dari kapasitas 10.000 unit per tahun menjadi 35.000 unit per tahun. Perluasan ini memakan investasi sekitar US$ 33 juta. Perluasan pabrik tersebut di resmikan oleh Wakil Presiden Boediono, Kamis (17/12).

Sebelumnya, produksi Dyna di Indonesia ditangani PT Sugity Creative Indonesia. Dalam pengalihan produksi ini, dikeluarkan investasi tambahan sebesar US$ 17 juta untuk menaikkan kuantitas produksi pabrik hingga mencapai 30.000 unit per tahun.

Johnny berharap, kolaborasi Toyota-Hino (Dyna – Dutro) ini bisa mengulang sukses strategi yang sama dari Toyota Group, sebagaimana sinergi Toyota dengan Daihatsu yaitu Avanza-Xenia dan Rush-Terios. Dua produk tersebut kini mampu menguasai pasar di kelasnya masing-masing. Bahkan sejak kemunculannya, Avanza mampu bertahan sebagai kendaraan terlaris di Indonesia.

Pada tahun ini (Januari-November), penjualan truk Toyota Dyna sudah mencapai 7.501 unit atau menguasai 16,8% pasar. Sementara itu, penjualan Hino Dutro 4.144 unit dengan pangsa pasar 9,3% di pasar truk dua ton.

Disamping itu, menurut Johnny, kolaborasi Toyota-Hino ini diharapkan juga bisa menjadi awal dari langkah untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi truk ringan

Terinspirasi dari Sulitnya Mencari Apotek 24 Jam

DI MANA ADA KEMAUAN,PASTI ADA JALAN. Tamsil kuno inilah yang mengantarkan kesuksesan bagi Gideon Hartono, pemilik Apotek K-24. Gideon lahir sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara dari keluarga tidak mampu. Kedua orangtuanya adalah penjaja kue moci dan tepung beras merah keliling dari Yogyakarta hingga Klaten, yang berjarak 45 km. "Untuk makan sehari-hari pun kami sulit. Yang bisa kami lakukan adalah berdoa tiap malam agar bisa makan besok," kenang Gideon, getir.

Keseharian Gideon kecil adalah menimbang komposisi kue moci. Ini karena baku kue moci sering naik turun. Supaya harga kue moci tidak ikut melambung, komposisinya perlu diatur. Ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), Gideon bahkan terjun langsung membantu orangtua menjual tepung beras merah keliling Klaten. Setelah masuk SMA Kolese de Britto, Yogyakarta, Gideon tanpa segan mengoordinasi teman-temannya menjual makanan ke calon siswa baru.

Pahitnya kehidupan di masa muda itulah yang membuat Gideon ingin menjadi dokter. Harapannya, dengan menjadi dokter, dia akan bisa membantu ekonomi keluarganya. Gideon sebenarnya ingin masuk fakultas kedokteran di Jakarta atau di Bandung. Namun, niat itu terhalang biaya. Orangtuanya tak sanggup kalau harus membiayai hidup Gideon di kota besar. "Jadi, saya memilih kuliah kedokteran di Yogyakarta saja," ujar Gideon. Karena tekadnya sudah kuat, dalam formulir seleksi ia hanya mengisi satu jenis jurusan. "Dua pilihan jurusan saya biarkan kosong, dan hanya jurusan kedokteran yang saya pilih," tutur Gideon, "Saat itulah air mata saya mengalir."

Setelah lulus kuliah pada 1990, ia tertarik menjadi dokter spesialis mata. Sayang, pemerintah Orde Baru "memangkas" kesempatan bagi warga keturunan China untuk berkembang. "Saat itu warga keturunan dihambat untuk memiliki keahlian khusus. Saya gagal dua kali ujian," kenang dia. Gideon pun akhirnya hanya menjadi dokter di Puskesmas Gondokusuman II, Yogyakarta. "Saya melayani pengemis, pengasong, tukang becak," ujar dia.

Nah, ide mendirikan apotek muncul ketika suatu malam ia kesulitan mencari obat karena tak ada apotek yang buka. Dari situ, Gideon ingin memiliki apotek yang buka 24 jam sehari dengan obat yang komplet. "Modalnya sekitar Rp 400 juta. Sebagian dari tabungan hasil lomba fotografi yang pernah saya ikuti," kata dia. Sebelum membuka apotek pertamanya itu, Gideon sama sekali tidak melakukan riset pasar. Ia juga tidak ambil pusing apakah apoteknya nanti diterima atau tidak oleh konsumen. Ia hanya mengandalkan tekad. "Saya tidak punya latar belakang pendidikan ekonomi Manajemen bisnis saya pelajari dari buku-buku," ujar Gideon. Maka, beroperasi jugalah apotek yang bernama Komplet-24 (K-24) pada 2002. Komplet artinya lengkap, dan 24 adalah waktu buka. Dia membuat logo apotek dengan tiga warna yang mewakili keragaman suku dan budaya di Tanah Air. "Hijau menandakan masyarakat dominan muslim, merah berarti kaum nasrani, dan kuning untuk kaum Tionghoa," papar Gideon.

Ternyata dalam perjalanannya, masyarakat menerima kehadiran Apotek K-24. Sejak buka pertama kali pada 24 Oktober 2002 di Jalan Magelang, Yogyakarta, jumlah pengunjung terus meningkat. Keberhasilan apotek pertama itu memacu semangat Gideon untuk membuka apotek baru di tempat lain. Pada 2003, Gideon pun menambah dua outlet K-24 lagi di Jalan Gejayan dan Jalan Kaliurang. Dua tahun kemudian, persisnya pada 24 Februari 2005, ia mulai melebarkan sayap ke Semarang. "Saat itu semua sudah diwaralabakan," kata dia. Gideon mengaku tidak mengira jika potensi pasar apotek di Yogyakarta dan Semarang begitu besar. Ini terlihat dari omzet setiap outlet terus meningkat. Saat ini, setiap gerai berhasil mencatat transaksi antara 350-500 item obat setiap bulan dengan nilai penjualan antara Rp 250 juta-Rp 300 juta. Sudah 115 outlet Tapi, saat itu Gideon tidak mau serakah mengambil keuntungan dari obat yang dijualnya. Padahal, kalau mau ia bisa melahap margin hingga 40% dari omzet. "Saya hanya mengambil sekitar 17% sampai 25% saja. Sisanya biar konsumen yang menikmati," cetus Gideon. Gideon bilang, tempat usaha sebagian apotek K-24 masih berstatus kontrak tiga tahun sampai enam tahun dengan harga sewa antara Rp 17 juta hingga Rp 40 juta per tahun. Namun, untuk memilih tempat, ia benar-benar selektif. Paling tidak ia harus kenal secara pribadi dengan pemilik. Dalam perjanjian, ia menerapkan klausul, jika kontrak tidak bisa diperpanjang, tempat itu tidak boleh untuk usaha yang sama. "Kalau mereka tidak mau dengan klausul ini, kami mundur. Ini gelagat tidak baik," tandas Gideon.

Untuk menjadi terwaralaba K-24, investor harus investasi sebesar Rp 300 juta-Rp 600 juta. Calon terwaralaba yang sudah mempunyai bisnis apotek, tapi gagal, bisa bergabung dengan jaringan K-24. Tentu, kebutuhan dana mereka lebih sedikit ketimbang yang baru memulai. Saat ini Apotek K-24 sudah mencapai 115 gerai di seluruh Indonesia dan sekitar 80 calon investor punya rencana bergabung. Karena itu, sampai akhir 2009, Gideon menargetkan gerai K-24 bertambah hingga 150 outlet.

Bagi Gideon, kesuksesan ini tidak turun dari langit. Sosok Gideon yang memiliki latar belakang ilmu alam secara unik merumuskan sebuah teori sukses. "Rumus sukses itu adalah f(x)= d.c.ba. D artinya doa, c artinya cita-cita, b artinya berusaha, a artinya alat atau modal. Kalau salah satu unsur tersebut tidak ada, coba saja kalikan, pasti hasilnya nol," ujar dia, sambil tersenyum.

Tak Cepat Berpuas Diri Seorang pengusaha tentu tidak boleh cepat puas. Sifat ini pula yang dimiliki Andrian. Menjelang tahun kelima bisnis tendanya, Andrian mulai memikirkan bisnis lain yang dibutuhkan di setiap acara pesta, selain dekorasi dan tenda. Maka, Andrian merealisasikan usaha katering plus restoran jepang. Restoran masakan asal Negeri Sakura itu diberi nama Takigawa, yang berarti air terjun yang mengalir. Andrian membuka gerai pertama Takigawa ini di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan. Luas gerainya sekitar 350 meter persegi dengan kapasitas tempat duduk untuk 120 orang.

Menurut Andrian, sebagian besar konsumen resto dan kateringnya itu berasal dari kalangan artis papan atas. Sebut saja Olga Syahputra, Krisdayanti, Wulan Guritno, Dedy Codbuzier, Lusy Rahmawati, Mayangsari, dan Thomas Djorgi. Bahkan awalnya, kenang Andrian, ia pernah meminta Dina Lorenza dan Davina untuk menjadi humas Takigawa Tapi, mereka malah tertarik ikut mengelola Takigawa, kata dia. Saat ini, menurut Andrian, Takigawa telah memiliki 20 gerai. Pada tahun ini, Andrian berencana mengembangkan bisnisnya itu dengan pola waralaba hingga ke luar negeri, seperti Singapura dan Malaysia. Sudah saya rencanakan sejak 2006. Saya ingin go international, kata Andrian.

Senin, 14 Desember 2009

HINO tambah kapasitas PRODUKSI

JAKARTA: PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), produsen truk dan bus asal Jepang, memastikan ekspansi kapasitas pabrik dengan nilai investasi sebesar US$33 juta mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja menjadi hampir 1.000 orang.

Pekan depan, HMMI akan meresmikan ekspansi kapasitas produksi dari 10.000 unit menjadi 35.000 unit per tahun untuk pabrik truk dan bus di Purwakarta, Jawa Barat. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sebelum adanya perluasan kapasitas tersebut sekitar 400 orang hingga 500 orang."Tenaga kerja naik menjadi 900 orang atau hampir mencapai 1.000 orang dengan peningkatan kapasitas produksi yang dilakukan perusahaan secara bertahap.

Potensi pasar truk dan bus di Indonesia sangat besar dan Hino berkomitmen menanamkan investasi di Tanah Air," kata J. Ralhan, Direktur PT HMMI kepada Bisnis, di sela-sela Investment Award 2009, kemarin.PT HMMI meraih penghargaan Investment Award 2009 kategori perusahaan penanaman modal terbaik yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Bisnis Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala BKPM Gita Wirjawan kepada Presdir PT HMMI Kenji Ohara.

Ralhan menegaskan volume produksi pabrik saat ini mencapai lebih dari 1.000 unit per bulan, sehingga total kendaraan truk dan bus yang diproduksi sepanjang tahun ini diperkirakan sebanyak 12.000 unit-13.000 unit."Kalau pasar naik terus begini, kami harus investasi lagi dalam waktu dekat, kemungkinan dalam 2 tahun mendatang," ujarnya.

Untuk mendongkrak kapasitas produksi menjadi 35.000 unit per tahun, HMMI mengucurkan investasi sebesar US$33 juta. Dari angka tersebut, sebanyak US$17 juta merupakan penyertaan modal oleh para pemegang saham yakni Hino Motors Co dan Indomobil Group dengan komposisi 90:10. Adapun sebanyak US$16 juta diperoleh dari pinjaman.Secara total, nilai investasi perusahaan sepanjang beroperasi di Indonesia mencapai US$64,8 juta.

Kamis, 10 Desember 2009

CHINA: jadi PASAR mobil TERBESAR

BEIJING: Penjualan mobil domestik di pasar China sepanjang Januari-November tahun 2009 ini mencapai lebih dari 12 juta unit, seiring permintaan masyarakat yang terus menguat di negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia ini.

Data Asosiasi Industri Kendaraan Bermotor China (China Association of Automobile Manufacturers) memperkirakan penjualan mobil pada tahun ini melampaui 13 juta unit.Dengan proyeksi tersebut, China bakal menjadi pasar mobil terbesar di dunia, mengungguli Amerika Serikat (AS). (Bloomberg/smu)

PASAR MOBIL 2010: diprediksi tumbuh 15%

JAKARTA: Pasar mobil nasional pada 2010 diyakini menguat minimum 15% dan volumenya menjadi 550.000 unit, dengan asumsi stabilitas politik tetap terjaga dan tidak ada kenaikan pajak di sektor otomotif.

Stabilitas politik dan kebijakan perpajakan yang kondusif, dinilai penting untuk mendukung pertumbuhan pasar kendaraan bermotor roda empat di Tanah Air dalam level yang moderat tersebut. Pasalnya, para pelaku industri di sektor ini memandang fundamental ekonomi pada saat ini telah cukup baik dan diharapkan terus terjaga sampai tahun depan.

Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan Danusasmita mengatakan sesuai pola pertumbuhan pasar secara tahunan, grafik penjualan mobil umumnya akan meningkat setelah tahun sebelumnya terkena dampak krisis. Penjualan mobil pada 2010 diperkirakan menembus 550.000 unit atau lebih, dari target pasar tahun ini yang diproyeksikan mencapai 480.000 unit."Saat ini indikator makro ekonomi mendukung, sektor riil bergerak dan inflasi dapat terjaga baik. Pasar 2010 akan tumbuh positif, asalkan politik stabil dan peraturan perpajakan tidak diterapkan," katanya kepada Bisnis, kemarin.

Sebelumnya, Presdir PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Indonesia (KTB), Fumio Kuwayama mengatakan pihak yang moderat memperkirakan pasar mobil domestik pada 2010 tumbuh menjadi 550.000 unit, tetapi kalangan yang optimistis memproyeksi pasar akan kembali ke posisi 2008 yakni 600.000 unit."Indikator terakhir, trennya semakin kuat. Bunga kredit murah, kepercayaan perbankan kembali dan optimisme itu terus meningkat. Jadi bukan tidak mungkin volume pasar tahun depan kembali ke 600.000 unit," katanya.

Seiring dengan upaya meraih momentum pertumbuhan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mematok asumsi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2010 sebesar 5%-5,5%, inflasi terjaga di level 5%, SBI 3 bulan sebesar 6,5%, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di posisi Rp10.000 dan harga minyak mentah US$70-US$75 per barel.

Akibat krisis global, pasar mobil nasional sepanjang Januari-November terkoreksi 23% dibandingkan dengan periode yang sama 2008. Berdasarkan data Toyota, penjualan mobil di Indonesia secara wholesales (pengiriman pabrik ke diler) secara kumulatif mencapai 438.025 unit, di mana volume November sebanyak 48.329 unit.

HINO tambah kapasitas PRODUKSI


JAKARTA: PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI), produsen truk dan bus asal Jepang, memastikan ekspansi kapasitas pabrik dengan nilai investasi sebesar US$33 juta mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja menjadi hampir 1.000 orang.

Pekan depan, HMMI akan meresmikan ekspansi kapasitas produksi dari 10.000 unit menjadi 35.000 unit per tahun untuk pabrik truk dan bus di Purwakarta, Jawa Barat. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sebelum adanya perluasan kapasitas tersebut sekitar 400 orang hingga 500 orang."Tenaga kerja naik menjadi 900 orang atau hampir mencapai 1.000 orang dengan peningkatan kapasitas produksi yang dilakukan perusahaan secara bertahap.

Potensi pasar truk dan bus di Indonesia sangat besar dan Hino berkomitmen menanamkan investasi di Tanah Air," kata J. Ralhan, Direktur PT HMMI kepada Bisnis, di sela-sela Investment Award 2009, kemarin.PT HMMI meraih penghargaan Investment Award 2009 kategori perusahaan penanaman modal terbaik yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Bisnis Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala BKPM Gita Wirjawan kepada Presdir PT HMMI Kenji Ohara.

Ralhan menegaskan volume produksi pabrik saat ini mencapai lebih dari 1.000 unit per bulan, sehingga total kendaraan truk dan bus yang diproduksi sepanjang tahun ini diperkirakan sebanyak 12.000 unit-13.000 unit."Kalau pasar naik terus begini, kami harus investasi lagi dalam waktu dekat, kemungkinan dalam 2 tahun mendatang," ujarnya.

Untuk mendongkrak kapasitas produksi menjadi 35.000 unit per tahun, HMMI mengucurkan investasi sebesar US$33 juta. Dari angka tersebut, sebanyak US$17 juta merupakan penyertaan modal oleh para pemegang saham yakni Hino Motors Co dan Indomobil Group dengan komposisi 90:10. Adapun sebanyak US$16 juta diperoleh dari pinjaman.Secara total, nilai investasi perusahaan sepanjang beroperasi di Indonesia mencapai US$64,8 juta.